Holding Asuransi Terbentuk Bulan Ini, Jiwasraya Tak Masuk

Rabu, 5 Februari 2020 16:45 WIB

Dirut Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo, di Kompleks Istana Kepresidenan jelang pelantikan wakil menteri 2019-2024, Jakarta, 25 Oktober 2019. TEMPO/Ahmad Faiz

Tempo.Co, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Holding Badan Usaha Milik Negara Bidang Asuransi segera rampung. Ia mengatakan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) bakal menjadi induk usaha.

"Proses pembentukan holding Bahana sudah hampir final, jadi seharusnya bulan Februari ini holding asuransi akan berdiri," tutur Kartika di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

Kartika mengatakan perseroan yang bakal bergabung dalam perusahaan induk itu antara lain Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo. Adapun PT Asuransi Jiwasraya belum direncanakan bergabung dalam holding itu. "Belum, mekanisme masih kami diskusikan dengan Kementerian Keuangan dan OJK juga."

Pembentukan holding itu, menurut Kartika, akan menjadi kendaraan untuk bisa mentransformasi asuransi pelat merah secara keseluruhan. Hanya saja, transformasi itu, tuturnya, akan terjadi secara bertahap. "Nanti kan pelan-pelan kami gunakan juga untuk sebagian penyelamatan pemegang polis Jiwasraya."

Ke depannya, ia berharap seluruh BUMN di bidang asuransi memiliki satu perusahaan induk untuk memperkuat trasformasi dari sisi yang paling utama, yaitu kinerja keuangan, manajemen risiko, pengelolaan investasi, dan pengelolaan produk maupun aktuarianya.

"Kita ingin transformasi bisnis asuransi ke depan juga makin baik, juga bisa membangun asuransi BUMN yang bisa bersaing dengan asuransi-asuransi asing dan sebagainya," kata Kartika.

Pada pertengahan bulan lalu, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Marciano Herman menyatakan pihaknya masih terus mengikuti proses yang dilakukan intensif bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

“Intinya semua dibahas bersama lembaga dan kementerian terkait,” kata Marciano saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2020. Sejak September 2019, BPUI telah ditunjuk pemerintah menjadi induk dari holding ini.

Dengan adanya perusahaan holding asuransi itu, nantinya akan ada tambahan fulus Rp 1,5 sampai 2 triliun untuk cash flow atau arus Jiwasraya. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan uang ini bukanlah bailout atau Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun, belum ada keterangan jelas soal mekanisme dari uang Rp 1,5 sampai 2 triliun ini.

Marciano menjelaskan, pembahasan ini menyangkut struktur permodalan, organisasi, hingga langkah ke depannya akan seperti apa. Selain itu, pembahasan juga menyangkut peraturan terkait yang harus diperhatikan dan diharmonisasi.

Namun, Marciano tak menjawab saat ditanya kapan targetnya holding ini akan terbentuk. “Kami siap mendukung semuanya,” kata Marciano

CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

7 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

8 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

13 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

15 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

24 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Pusat atas Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

Siaran Pers sekaligus hak jawab atas Siaran Pers Dewan Kehormatan PWI, agar dimuat oleh media yang telah menyiarkan.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

24 hari lalu

Klarifikasi Sekjen PWI Jawab Dewan Kehormatan soal Penggelapan Hibah Kementerian BUMN

Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Sayid Iskandarsyah membantah tudingan DK PWI terkait penggelapan dana Rp 2,9 miliar.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

25 hari lalu

Perkumpulan Wartawan Media Online akan Surati Kementerian BUMN soal Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 2,9 Miliar

Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia atau PWMOI akan kirim surat ke Kementerian BUMN ihwal dugaan korupsi dana hibah sebesar Rp 2,9 Miliar.

Baca Selengkapnya

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

26 hari lalu

Hibah Kementerian BUMN Diduga Diselewengkan Pengurus PWI

Dana hibah buat PWI sejatinya untuk uji kompetensi wartawan.

Baca Selengkapnya

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

31 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

32 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya