Dampak Corona ke Pariwisata, Luhut Pandjaitan: Very-very Bad

Selasa, 4 Februari 2020 13:27 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar open house perayaan Natal di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Desember 2019. Open house itu tampak dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan politikus. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan dampak mewabahnya virus corona telah memukul industri pariwisata. Menurut dia, kunjungan wisatawan asing dari Cina ke pelbagai destinasi merosot hingga nol persen.

"Dampak virus corona ke pariwisata sudah luar biasa. Bali, Bintan, Manado enggak ada turis Cina sama sekali. Dampaknya very very bad," ujar Luhut di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Februari 2020.

Luhut mengimbuhkan, kondisi yang sama telah terjadi di negeri jiran, Singapura. Di Singapura, kata dia, kunjungan turis asing merosot hingga 50 persen.

Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara yang menukik tajam ini disebabkan oleh besarnya porsi kunjungan turis Cina ke Indonesia dan Singapura. Di Indonesia, wisatawan mancanegara dari Cina menempati posisi lima besar kunjungan terbanyak.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, kunjungan turis Cina ke Indonesia pada Desember 2019 mencapai 143.063 orang. Sedangkan realisasi kunjungan turis Cina pada November sebelumnya hanya 124.848 orang.

Untuk membahas merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara yang berdampak ke industri pariwisata ini, Luhut mengatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan menggelar rapat terbatas pada sore ini.

Kepala Dinas Pariwisata Bintan Wan Rudi membenarkan ucapan Luhut. Ia mengatakan kunjungan turis asing saat ini anjlok 35 persen. "Turis kami dari Cina itu porsinya sekarang 35 persen dari total wisman yang datang. Setelah adanya larangan penerbangan dan adanya imbauan dari Pemerintah Cina pada 29 Januari, turis dari Cina sama sekali tidak ada atau nol persen," ujar Rudi saat dihubungi Tempo pada Selasa pagi.

Rudi mengatakan kondisi ini berdampak pada hotel-hotel bintang tiga yang umumnya menjadi langganan agen paket tur Cina. Menurut Rudi, ada sekitar empat hotel yang saat ini okupansinya melorot 90 persen.

Sejumlah hotel terkena dampak tersebut pun kini telah mengurangi pekerja harian atau day worker lantaran sepi kunjungan. Untuk menyiasati hotel-hotel bangkrut lantaran penutupan penerbangan dari dan menunu Cina, Rudi meminta pemerintah pusat menggairahkan kegiatan di sektor MICE atau meeting, incentive, covention, dan exhibition ke Bintan.

"Kami minta pertemuan-pertemuan kementerian dan pemda diadakan di Bintan. Sebab, kondisi ini diperkirakan terjadi sampai 4 bulan ke depan," ujarnya.

Adapun untuk mengganti porsi kunjungan dari turis Cina yang mencapai 35 persen, Dinas Pariwisata Bintan kini tengah menggencarkan promosi ke negara-negara lain yang potensial menarik turis asing. Misalnya ke Singapura dan Malaysia.

Kedua negara itu memiliki kedekatan geografis dengan Bintan sehingga lebih mudah menarik wisatawan mancanegara dari sisi akses. Cara lain, pemerintah daerah menggenjot kunjungan turis dalam negeri atau wisatawan domestik yang saat ini jumlahnya belum maksimal.

"Kami lihat harga-harga tiket pesawat domestik sudah turun. Jadi kami akan genjot kunjungan turis domestik," ujarnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

6 hari lalu

Akademisi Ungkap Peluang Jaring Wisatawan Mancanegara Lewat Sektor Pendidikan

Pendidikan menjadi pintu masuk untuk mengenalkan Indonesia terutama kekayaan wisata budayanya ke wisatawan mancanegara.

Baca Selengkapnya

Wisman Singapura dan Malaysia Serbu Batam selama Libur Lebaran

17 hari lalu

Wisman Singapura dan Malaysia Serbu Batam selama Libur Lebaran

Setiap libur Lebaran, Batam menjadi salah satu destinasi favorit pelancong dari Singapura dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

31 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Serangkaian Aturan Bagi Turis Asing Saat Berada di Bali: Soal Berlalu Lintas hingga Berbusana

40 hari lalu

Serangkaian Aturan Bagi Turis Asing Saat Berada di Bali: Soal Berlalu Lintas hingga Berbusana

Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan sejumlah aturan kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali, apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

64 Wisatawan Kapal Pesiar dari Eropa Kunjungi Desa Mambalan

52 hari lalu

64 Wisatawan Kapal Pesiar dari Eropa Kunjungi Desa Mambalan

Wisatawan kapal pesiar Fred Olsen Cruise Line mengikuti program menyusuri desa Mambalan

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan di Lima Rute Internasional Akhir Maret 2024

2 Maret 2024

Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan di Lima Rute Internasional Akhir Maret 2024

Garuda Indonesia meningkatan frekuensi penerbangan internasional lewat Jakarta dan Denpasar ke Sydney, Melbourne, Seoul, dan Haneda.

Baca Selengkapnya

Malaysia Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Asing di Asia Tenggara, Indonesia Peringkat Berapa?

26 Februari 2024

Malaysia Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Asing di Asia Tenggara, Indonesia Peringkat Berapa?

Hampir 29 juta wisatawan mancanegara datang ke Malaysia sepanjang 2023, terbanyak dari Singapura.

Baca Selengkapnya