TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut-sebut memuji kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru-baru ini. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan dalam acara Rilis Data Luas Lahan Baku Sawah 2019 KSA Padi 2019 dan Softlaunching AWR di Kementerian Pertanian, Selasa, 4 Februari 2020.

Luhut mengatakan dilapori Prabowo soal pengalamannya menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju selama lebih-kurang 100 hari. Menurut Luhut, Prabowo mengakui bekerja bersama Jokowi cukup menyenangkan.

"Saya ketemu Pak Prabowo kemarin pagi, dia bilang ke saya, enak kerja sama dengan Pak Jokowi, enggak minta apa-apa. Pokoknya jangan ada yang korupsi," ujar Luhut di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.

Luhut lalu menimpali pernyataan Prabowo dengan sebuah petuah. Ia meminta Prabowo untuk meneruskan pekerjaan yang digeluti saat ini.

"Wo, kamu terusin saja," kata Luhut sambil mengimbuhkan bahwa panggilannya kepada mantan Danjen Kopassus memang tak menggunakan embel-embel atributif. "Kami tak pakai panggilan 'pak' karena dia adik angkatan saya. Di publik aja kita pakai 'pak'," ucapnya.

Di sisi lain, mendengar pernyataan Prabowo, Luhut gantian menyampaikan pujiannya. Menurut Luhut, sebagai mantan rival Jokowi di pemilihan presiden tahun lalu, Prabowo memiliki jiwa ksatria.

"Dia rival yang ksatria. Meski rival (di Pilpres), enggah perlu musuhan. Apa lagi benci," ucapnya.

Prabowo dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertahanan pada 22 Oktober lalu. Masuknya Prabowo ke kabinet Jokowi ini merupakan permintaan dari Partai Gerindra. Ide itu pertama kali tercetus dari Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Gerindra, yang kemudian ditindaklanjuti Jokowi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA