Harga Cabai Meroket, Mentan: Masalah Supply and Demand

Senin, 3 Februari 2020 19:27 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam acara penyaluran bantuan kemanusiaan untuk korban banjir Jakarta dan sekitarnya di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Januari 2020. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan kenaikan harga cabai di sejumlah daerah belakangan ini karena keterlambatan masa tanam karena cuaca sehingga pasokan di pasaran menjadi berkurang.

"Kalau cabai agak naik sekarang itu karena cuaca. Kalau di pertanian faktor cuaca sangat menentukan, itu juga yang membuat kita terjadi delay panen karena delay tanam," kata Syahrul, Senin, 3 Februari 2020.

Meski begitu, tidak semua daerah mengalami penurunan pasokan cabai. "Di beberapa wilayah lain seperti Sulawesi dan Kalimantan, mengalami panen cabai sehingga pasokan berlebih," ucapnya.

Oleh karena itu, Kementerian Pertanian bakal mendistribusikan cabai ke sejumlah daerah yang kurang pasokan. "Ini masalah supply and demand, karena keterlambatan penanaman, maka dari itu juga hasilnya akan delay. Persoalannya ada di hilir, bagaimana transportasi laut kita tingkatkan menjadi transportasi udara," kata Syahul.

Lebih jauh Syahrul menyebutkan Kementerian Pertanian akan berkerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat distribusi pangan melalui udara, terutama kebutuhan pangan jenis cabai. "Kami sudah sepakat untuk membicarakan dengan Kementerian Perhubungan dan lembaga lain yang bisa memfasilitasi," ujarnya.

Harga cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat belakangan ini naik hingga menembus Rp 90.000 per kilogram. "Desember tahun 2019, harga cabai sekitar Rp50.000 per kilogram. Mulai Januari hingga saat ini, cabai terus meningkat, Rp95.000 per kilogram untuk cabai rawit merah," kata pedagang cabai di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Obet.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto mengatakan bahwa persediaan cabai masih mencukupi hingga pertengahan Maret. "Hitungan kami stok cabai sampai pertengahan Maret masih cukup," ucapnya.

Ia menambahkan pihak Kementan juga bakal menganggarkan dana untuk mensubsidi biaya transportasi agar lebih cepat. "Memang sudah disediakan biaya ongkos angkut dari Kementan, itu digunakan saat terjadinya harga-harga mengalami gejolak," kata Suhanto.

ANTARA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

8 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

13 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

14 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

14 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

19 jam lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

19 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

20 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

1 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

3 hari lalu

Jaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP

Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP

Baca Selengkapnya