Virus Corona Diproyeksi Pukul Pertumbuhan Ekonomi Global

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 1 Februari 2020 13:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar keuangan dunia dan Indonesia masih dipayungi isu seputar virus korona (2019-nCoV). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan epidemi virus corona sebagai darurat global.

Wabah virus corona sudah mengakibatkan 200 orang lebih meninggal dunia dan menginfeksi hampir 10.000 orang. Kecepatan penyebaran virus menjadi perhatian.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai pasar dunia sempat pulih di tengah pekan setelah WHO mengumumkan darurat kesehatan global akibat virus korona. WHO tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan ke China dan menyampaikan China memiliki situasi yang terkendali.

Hal ini menimbulkan optimisme bahwa perekonomian China dan global tidak akan terlalu terganggu akibat virus Korona.

Di belahan dunia lain langkah penanganan sudah dilakukan di Amerika Serikat (AS) di mana Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah memerintahkan karantina semua orang yang dipulangkan dari China ke sebuah pangkalan udara di california.

Advertising
Advertising

Menurutnya pelemahan bursa Wall Street sedikit tertahan juga karena Direktur CDC Robert Redfield menyatakan dampak risiko virus corona terhadap AS tergolong rendah.

"Saya perkirakan dampak virus corona akan lebih besar dibanding wabah SARS sebelumnya yang menewaskan 800 orang di 2002 sampai 2003. Waktu itu penanggulangan wabah SARS membutuhkan dana kurang lebih US$33 miliar. Situasi saat ini berbeda karena China punya perekonomian yang sangat besar, maka kemungkinan butuh dana yang lebih besar dan akan mengganggu ekonomi dunia," katanya, Sabtu, 1 Februari 2020.

Hans menambahkan virus corona akan menjadi berita utama yang diperkirakan akan memukul pertumbuhan ekonomi Global dan China.

Namun, dia berharap ada rebound IHSG akibat IHSG berada di support 5.939 meski melihat tekanan Indeks global akibat wabah virus corona yang menyebar dengan cepat IHSG sangat mungkin turun kembali pada pekan ini dengan support di level 5.900 sampai 5767 dan resistance di level 6.000 sampai 6.152.

"Pelaku pasar harus tetap tenang dan memanfaatkan momentum ini untuk BOW ketiak terjadi koreksi," ujarnya.

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

2 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

2 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya