Cegah Virus Corona, Mendag Akan Selektif Impor Makanan dari Cina

Reporter

Antara

Jumat, 31 Januari 2020 13:56 WIB

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melayani warga yang mengantri membeli gula saat digelar pasar gula pasir murah RMI saat inspeksi mendadak (sidak) dan operasi pasar di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 31 Januari 2020. Dalam sidak tersebut, Agus mendapati harga cabai dan gula naik. ANTARA/ZABUR KARURU

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan akan selektif menerima barang impor dari Cina, khususnya komoditas makanan dan minuman sebagai upaya pencegahan masuknya virus corona melalui bahan makanan ke Indonesia.

"Kalau ekspor secara keseluruhan tidak berpengaruh, namun kalau impor harus hati-hati terutama berkaitan dengan makanan dan minuman. Artinya kami juga selektif," kata Agus di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 31 Januari 2020.

Agus yang ditemui usai memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Wonkromo mengatakan tidak bisa serta merta melakukan penghentian impor makanan dan minuman dari Cina. Sebab, itu akan merugikan para importir yang sudah membuat kesepakatan.

Oleh karena itu, kata dia, perlu bersama-sama dipikirkan solusi yang baik untuk semua pihak, meski ada penurunan nilai impor walau sedikit.

"Ya tetap harus kami antisipasi hal-hal ini, paling tidak yang tadinya pesan sekarang pasti berpikir dan mengurangi," katanya.

Terkait melambungnya harga komoditas bawang putih di beberapa pasar yang diduga belum masuknya bawang impor, Agus mengatakan belum menerima laporan tersebut.

"Sampai saat ini kami belum menerima permohonan berkaitan dengan masalah bawang putih, jadi kalau memang siap untuk ambil impor dan diperlukan, kami akan laksanakan," katanya.

Secara umum, kata dia, harga sejumlah kebutuhan bahan pokok masih terpantau stabil dan memang ada beberapa sedikit kenaikan karena berkaitan dengan stok.

Namun demikian, Agus optimistis perlahan-lahan harga itu akan turun dengan operasi pasar yang digelar di sejumlah daerah.

"Khususnya cabai yang memang sekarang agak tinggi karena sedang musim hujan, nanti sebentar lagi stabil. Sama halnya mengenai telur ayam, daging, saya lihat stabil dan harganya di bawah harga acuan eceran tertinggi," katanya.

Sementara itu, dalam pantauan harga kebutuhan pokok yang dilakukan di Pasar Wonokromo Surabaya dan sejumlah pasar di Sidoarjo, Mendag Agus didampingi Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak

ANTARA

Berita terkait

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

17 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

26 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

5 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

6 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya