Pembentukan Holding Ekosistem Wisata Sedang Dikaji

Kamis, 30 Januari 2020 12:02 WIB

VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano (kiri) dan Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) saat menyampaikan paparannya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 24 Januari 2020. TEMPO/Francisca Christy

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana penggabungan perusahaan pelat merah atau holding sektor sarana dan prasarana perhubungan udara akan diperluas hingga mencakup sektor pariwisata. Direktur PT Angkasa Pura II (persero) Muhammd Awaluddin, mengatakan tujuan pembentukan holding dipertebal dengan target pengembangan destinasi wisata prioritas.

"Wisata kan sudah menjadi core ekonomi kita, sekalian saja holding ini diintegrasikan dengan ekosistem pariwisata kita," ucapnya kepada Tempo, kemarin.

PT Angkasa Pura II merupakan salah satu entitas yang direncanakan bergabung dalam holding penerbangan. Calon anggota lainnya adalah PT Angkasa Pura I (persero), Maskapai Garuda Indonesia, PT Pelita Air Service, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan alias AirNav Indonesia, serta PT Survai Udara Penas (persero) yang sempat ditunjuk sebagai perusahaan induk.

Holding yang dicetuskan Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada masa kepemimpinan Rini Soemarno itu dianggap bisa memangkas beban bisnis BUMN, mulai dari persoalan infrastruktur, regulasi, koneksi pasar, hingga standar pelayanan. Digaungkan ke publik awal tahun lalu, rencana itu diperkuat kajian oleh konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia.

Advertising
Advertising

Proyeksi PwC saat itu menunjukkan bahwa integrarsi usaha sento udara ini bisa mengerek pendapatan seluruh anggotanya, hingga total Rp 23,7 triliun dalam lima tahun. Namun, pembentukannya terhenti padahal sempat ditargetkan rampung usai Lebaran 2019.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, belum ingin berkomentar terkait rencana holding pariwisata. Saat ini, pemerintah pun mewacanakan sejumlah pembentukan holding, seperti di sektor kepelabuhanan, serta jasa rumah sakit. "Enggak, belum itu," kata Arya di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, kemarin.

Awaluddin, yang mengikuti pembahasan perdana holding ekosistem wisata, mengatakan kajian lama holding aviasi tengah dikembangkan ulang dan ditargetkan kelar sebelum 2020. "Karena ada potensi baru yang dihitung," kata dia. "Member holding juga bertambah, bisa jadi terkait transportasi darat dan kereta."

Salah satu calon anggota utama holding baru ini, menurut dia, adalah PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) yang mengelola banyak aset wisata lokal.

Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar Mansoer, mengaku ikut dalam pertemuan untuk menjajaki pembentukan holding tersebut. "Tapi baru ikut rapat permulaan saja, masih undangan awal. Tidak tepat kalau saya menjelaskan, pemerintah saja," katanya kepada Tempo.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiapura, pun mengaku sudah mendengar rencana baru Kementerian BUMN itu. "Memang diinformasikan, tapi saya belum ikut pembahasannya."

Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan, mengatakan entitasnya sangat menyambut pengembangan konsep holding aviasi itu. "Malah memberi nilai tambah. Kami mengelola tiga dari lima bandara di pariwisata super prioritas."

FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

10 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya