Rayu Investor, Gubernur BI: Saat Ini Momentum Terbaik Investasi
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Kamis, 30 Januari 2020 10:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa saat ini adalah kesempatan yang terbaik untuk menanamkan investasi di Indonesia. Hal itu, kata dia, didasari oleh kondisi Indonesia yang semakin baik, ketahanan Indonesia semakin kuat, stabilitas ekonomi nasional terjaga, dan momentum pertumbuhan berlanjut di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Indonesia mampu menjadi salah satu performer terbaik di Asia dalam mempertahankan stabilitas ekonomi selama tahun 2019," kata Perry dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Januari 2020.
Dia menyampaikan hal itu dalam Visionary Talk yang merupakan bagian dari rangkaian acara Annual Investment Forum 2020 yang diadakan di Bali, hari ini. Acara ini dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari berbagai institusi, termasuk bank sentral dari berbagai negara, pejabat pemerintah, pengelola aset perbankan dan kalangan internal Bank Indonesia.
Pada kesempatan tersebut Perry juga menyampaikan bahwa salah satu kunci dalam memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia adalah melalui bauran kebijakan.
Menurutnya, di tengah pelemahan ekonomi global yang masih berlanjut, bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif akan dilanjutkan pada 2020. Seluruh instrumen bauran kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi."Suku bunga kebijakan moneter diturunkan, likuiditas dikendorkan, dan stabilisasi nilai tukar rupiah dilakukan," ujar Perry.
Pelonggaran kebijakan makroprudensial juga kembali ditempuh Bank Indonesia demi menggairahkan iklim investasi. Bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akomodatif ini ditujukan untuk meningkatkan intermediasi perbankan dan pembiayaan ekonomi lainnya dari sisi penawaran maupun permintaan.
Kebijakan akomodatif juga terus ditempuh di bidang sistem pembayaran yang difokuskan pada penguatan instrumen dan infrastruktur publik berbasis digital, termasuk implementasi QR Indonesia Standard (QRIS). Kebijakan terkait pendalaman pasar keuangan, dan pengembangan ekonomi keuangan syariah, kata Perry Warjiyo, juga terus dilakukan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.