TEMPO,CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yakin realisasi investasi tahun ini melebihi target, termasuk dalam penanaman modal asing. Hal itu akan terwujud, menurutnya, karena pemerintah melakukan berbagai upaya untuk membuat iklim investasi jadi lebih baik.
"Intuisi saya berdasarkan apa yang sudah dilakukan sekarang dengan potensi eksekusi investasi mangkrak yang ada dan perubahan undang-undang kita di omnibus law, ini akan lebih dari angka ini dan realisasi investasi di-PMA nya," kata Bahlil di kantornya, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020.
Menurut dia, target PMA agar porsi investasi sehat berada di 55 persen. Bahlil mengatakan target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 886 triliun.
Dari nilai itu target sebaran investasi berkualitas atau di luar Jawa sebesar 45,6 persen. Sedangkan target realisasi penananam modal sektor sekunder seperti manufaktur atau hilirisasi sebesar Rp 246,3 triliun.
Adapun sepanjang 2019, total realisasi investasi mencapai Rp 809,6 triliun atau 102,2 persen dari target. Nilai itu terdiri dari realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp 386,5 triliun atau 47,7 persen dan PMA sebesar Rp 423,1 triliun atau 52,3 persen. Sebaran investasi tersebut berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp 434,6 triliun atau 53,7 persen dan di luar Pulau Jawa sebesar Rp 375 triliun atau 46,3 persen.
Sedangkan realisasi investasi periode Triwulan IV 2019 sebesar Rp 208,3 triliun, meningkat 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2018.
Bahlil mengatakan BKPM terus fokus pada investasi berkualitas dan investasi yang menggandeng UMKM agar menciptakan multiplier effects bagi masyarakat sekitar, sebagaimana Key Performance Indicator atau KPI BKPM.
Selama periode Triwulan IV 2019, realisasi investasi PMDN mencapai Rp 103 triliun atau meningkat 18,5 persen. Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 105,3 triliun atau meningkat 6,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.
Dia menurutkan realisasi investasi pada periode Triwulan IV 2019 itu, menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 330.539 orang. Sehingga total penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 1.033.835 orang.