TEMPO.CO, Cirebon – PLTU Cirebon unit 2 ditargetkan beroperasi 2022 mendatang. Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila, menjelaskan progress pembangunan PLTU Cirebon unit 2 total telah mencapai 71 persen.

Pembangunan konstruksi saat ini mencapai 59,36 persen. Konstruksi yang sudah dibangun diantaranya berupa tiang pancang, sebagian jetty, cerobong, boiler dan lainnya. "PLTU Cirebon unit 2 yang telah dibangun sejak 2018 , namun sempat terhenti karena adanya gugatan di PTUN mengenai izin lingkungan," ungkap Joseph, Kamis, 30 Januari 2019

PLTU ini ditargetkan selesai dan bisa beroperasi pada Februari 2022 mendatang. PLTU Cirebon unit 2 merupakan bagian dari program pemerintah untuk pengadaan 35 ribu Megawatt (MW). Nantinya, PLTU Cirebon unit 2 tetap akan menggunakan batu bara namun dengan kalori rendah yaitu 4.000 hingga 4.600 Kkal perkg.

Sedangkan teknologi yang digunakan menurut Joseph lebih tinggi dibandingkan teknologi yang digunakan pada PLTU Cirebon unit 1. “pada unit 1 kami menggunakan super critikal tapi di unit 2 ini kami menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi yaitu ultra super critical,” ungkap Joseph.

Teknologi ultra super critical menurut Joseph akan membakar batu bara dengan menggunakan temperatur yang lebih tinggi sehingga habis terbakar dan dapat mengurangi tingkat emisi. “Keberadaan PLTU ini tidak akan merusak lingkungan,” ungkap Joseph.

Dengan nilai investasi sekitar 2,2 milliar dolar menurut Joseph PLTU Cirebon unit 2 tetap akan mengutamakan warga lokal untuk bekerja di tempat tersebut. “Saat ini kami sudah merekrut hingga 1.600 warga lokal untuk bekerja di PLTU Cirebon unit 2,” ungkap Joseph. Sedangkan total kebutuhan tenaga kerja di PLTU Cirebon unit berkisar 5 ribu orang.

Sebelumnya Cirebon Power sudah mengoperasikan PLTU Cirebon unit satu dengan kapasitas 660 MW pada 2012 lalu. Selanjutnya pembangunan PLTU Cirebon unit dua dengan kapasitas 1000 MW dilakukan oleh Cirebon Power di areal yang berdekatan dengan unit satu. Ivansyah