Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Rabu, 29 Januari 2020 15:15 WIB

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman saat meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan usai menemui Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin, 9 Desember 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan kerja sama pihaknya dengan perusahaan migas asal Italia yaitu ENI dalam proyek pembangunan kilang hijau dibatalkan. Pembatalan itu karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.

“Jadi akhirnya kami kemudian memutus kerja sama ini dan memutuskan untuk membangun sendiri langsung,” kata Nicke di Ruang Rapat Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 29 Januari 2020.

Nicke menjelaskan, penunjukan ENI sebagai mitra strategis perseroan ditujukan agar bisa memitigasi risiko teknis terkait dengan pembangunan kilang hijau yang akan memproduksi bahan bakar B100. ENI dinilai memiliki kompetensi yang baik dalam memproduksi bahan bakar B100 karena sudah melakukan produksi sejak 2004.

Untuk itu, Pertamina berencana memproduksi B100 di kilang hijau milik ENI yang berada di Milan. Tapi karena ada larangan penggunaan CPO oleh Benua Eropa membuat CPO asal Indonesia tidak bisa diproses di Milan, yang disebabkan oleh penerapan sertifikasi internasional yang sebagian besar belum dipenuhi oleh produsen CPO Indonesia.

Tak hanya itu, kata Nicke, penerapan penggunaan sertifikasi internasional tersebut mengganjal rencana kerja sama Pertamina dan ENI karena sebagian besar produsen CPO dalam negeri belum memilikinya. Pertamina lalu melanjutkan rencana tersebut dengan membangun kilang hijau di Plaju, Sumatera Selatan dengan menggunakan teknologi yang berlisensi langsung dari UOP.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Nicke menjelaskan bahwa produksi B100 itu dilakukan di kilang tua yang ditambah unit baru. Nantinya, setiap unit tersebut dapat memproduksi 20.000 barel bahan bakar B100 dan ditargetkan menghasilkan 1 juta kiloliter per tahunnya.

Adapun penggunaan kilang tua tersebut dinilai dapat menghemat investasi sebesar 40 persen jika dibandingkan dengan membangun kilang hijau baru. “Proyek ini akan selesai pada akhir tahun 2023, sehingga pada 2024 kami sudah bisa produksi,” ucap Nicke.

Pertamina dan ENI sebelumnya menjalin kerja sama dengan menandatangani 3 kesepakatan di Roma, Itali, pada akhir Januari 2019 lalu. Dalam kerja sama ini, dua kesepakatan diantaranya terkait dengan pengembangan Green Refinery, yaitu Head of Joint Venture Agreement untuk pengembangan Green Refinery di Indonesia serta Term Sheet CPO processing di Italia.

Kesepakatan itu merupakan lanjutan dari nota kesepahaman kerja sama yang telah ditandatangani Pertamina dengan ENI pada September 2018 serta penandatangan kesepakatan lanjutan pada Desember 2018. Sementara itu, satu kesepakatan lainnya yaitu MoU terkait circular economy, low carbon products dan renewable energy.

BISNIS

Berita terkait

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

6 jam lalu

Pertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu

Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi

Baca Selengkapnya

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

10 jam lalu

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

Sepuluh bandara tersebut berdasarkan 2024 Stressful Airport Index di Eropa

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

2 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

4 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

4 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

7 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya