Semen Indonesia Tak Jadwalkan Ekspor ke Cina Tahun Ini

Rabu, 29 Januari 2020 12:18 WIB

Pekerja melakukan aktifitas bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, 27 April 2015. Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen kuartal I-2015 hanya 13,6 juta ton. Angka ini turun ketimbang periode yang sama 2013 sebanyak 14,07 juta ton. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tuban - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. pada tahun ini tidak menjadwalkan ekspor ke Cina. Hal ini bukan berarti munculnya wabah Virus Corona yang belakangan terus berkembang luas tapi karena negara tirai bambu tersebut sedang mengalami kelebihan pasokan semen.

"Bukan karena adanya muncul virus ini (Corona), tetapi memang tidak dijadwalkan,” ucap Senior Manager of Publik Relatian and CSR PT Semen Indonesia Setiawan Prasetyo pada Tempo, Rabu, 29 Januari 2020.

Setiawan kemudian menunjuk data ekspor Semen Indonesia ke beberapa negara utamanya tahun 2019 silam. Negara Myanmar sebanyak tiga kali, sebanyak 27.500 ton pada Januari, bulan November sebanyak 25.000 ton, bulan Desember sebanyak 26.000 ton pada tahun yang sama.

Kemudian, PT Semen Indonesia juga ekspor ke Negara Malaysia sebanyak 7.000 ton pada bulan Desember 2019. Selanjutnya ekspor ke Negara Cina sebanyak 25.000 ton pada bulan Mei 2019. Sementara untuk tahun 2020 ini, belum dijadwalkan ekspor ke Cina, dengan alasan masih menunggu survei di pasaran. “Jadi, alasan kita karena sekarang ini Negara Cina justru over produksi semen,” ucap Setiawan.

Di Tuban, pihak PT Semen Indonesia punya fasilitas pelabuhan khusus. Lokasi pelabuhan berada di Karangdowo, Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Pelabuhan dengan dermaga panjang sekitar 137 meter dan lebar kiri kanan 2 meter, berada di bibir pantai utara yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Tuban.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia, Sigit Wahono mengatakan ekspor semen dari BUMN tersebut pada periode Januari sampai November 2019 naik hingga 19,6 persen dibandingkan sebelumnya.

"Semen Indonesia sedang fokus menggarap pasar Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, dan Timor Leste," kata Sigit di Yogyakarta, Sabtu, 21 Desember 2019.

Ia mengatakan Perseroan telah mengoptimalkan seluruh fasilitas produksi dan distribusi untuk mendukung pengiriman produk ke kawasan regional. "Kemudian perseroan juga aktif mengikuti berbagai forum pameran dan misi dagang untuk memperkuat jaringan ekspor di negara-negara tujuan dan menjajaki pasar baru di kawasan regional," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

1 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

2 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

22 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

23 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya