Seorang pekerja di proses pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, 26 November 2014. Krakatau Steel bisa memproduksi pipa untuk kepentingan sektor migas dengan kapasitas 115.000 ton/tahun. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah menuntaskan perjanjian dengan seluruh kreditur guna merestrukturisasi utang perseroan dengan jumlah US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim mengatakan, dengan adanya perubahan jatuh tempo utang menjadi 2027, perseroan berhemat US$ 685 juta atau Rp 9,3 triliun.
"Melalui restrukturisasi lni, total beban bunga selama sembilan tahun utang dapat diturunkan secara signifikan dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta. Selain itu, penghematan biaya juga kita dapatkan dari restrukturisasi utang Krakatau Steel selama sembilan tahun sebesar US$ 685 juta," kata dia di Kementerian BUMN, Selasa, 28 Januari 2020.
Adapun penghematan US$ 685 juta itu terbagi dua, yakni penghematan beban keuangan mencapai US$ 522 juta, dan optimalisasi operasional perseroan hingga US$ 163 juta.
Silmy mengungkapkan, kesepakatan restrukturisasi ini telah selesai ditandatanganl oleh keseluruhan kreditur pada 12 Januari 2020 lalu. Aksi korporasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan swash asing. Termasuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk, Standard Chatered Bank Indonesia dan PT CIMB Niaga Tbk telah sepakat untuk melakukan relaksasi pembayaran hutang dalam perjanjian induk rekstrukturisasi (MRA).
Silmy mengatakan sepanjang 2019 sudah banyak aksi korporasi yang dilakukan perseroan dalam melakukan transformasi. "Selain restrukturisasi utang, kami juga telah melakukan optimalisasi tenaga kerja dan menerapkan operation excellence sehingga Krakatau Steel lebih efisien dan kompetitif," ujarnya.
Dia sangat yakin setelah adanya restrukturisasi utang kondisi Krakatau Steel akan segera membaik. "Kita orang optimis, pengkajian bukan hanya dari internal libatkan eksternal jadi apa yang dilakukan juga kita yakin tidak default dan ini dukungan semua pihak," ungkapnya.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
5 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.