Imlek 2020, Asita Sebut Wisatawan Tak Banyak Berlibur

Reporter

Eko Wahyudi

Minggu, 26 Januari 2020 21:28 WIB

Penari Naga Liong menghibur pengunjung saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, 26 Januari 2020. Penampilan dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek ke 2571. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Momentum libur Tahun Baru Imlek 2020 diperkirakan tidak akan berkontribusi banyak dalam menambah jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Budijanto Ardiansjah mengungkapkan alasan wisatawan domestik cenderung menahan diri untuk berplesir saat liburan imlek kali ini, dikarenakan memang orang-orang sebelumnya telah berlibur dan mengahbiskan uangnya saat hari Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

"Libur imlek hanya sehari dan kebetulan tidak jauh jaraknya dari libur Nataru kemarin," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 25 Januari 2020.

Selain karena waktu liburan Imlek yang berdekatan dengan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Budijanto mengatakan, wisatawan domestik cenderung belum terbiasa untuk berlibur pada waktu Imlek, sehingga masyarakat enggan untuk mengambil cuti pada masa Tahun Baru Cina guna memperpanjang masa liburannya.

"Trennya keliatan hampir sama (tidak ada peningkatan dari liburan Imlek tahun-tahun sebelumnya), apalagi tahun ini berdekatan dengan libur Nataru," ujarnya.

Kemudian untuk kunjungan wisman, Budijanto memperkirakan angka kunjungannya ke Indonesia saat libur Imlek tahun ini juga tidak akan lebih baik.

Menurutnya, pada saat perayaan Tahun Baru Cina, wisman paling banyak terutama pergi ke Bali berasal dari Cina. Sedangkan saat ini sedang ramai wabah Virus Corona, sehingga mayoritas maskapai nasional dan internasional memberhentikan penerbangan dari dan menuju Wuhan, Cina.

Dengan kejadian ini, praktis akan sangat berdampak terhadap kunjungan wisatawan asal Cina ke Indonesia, yang memang mereka mendominasi wisman asal negara lain menurut catatan BPS pada Januari tahun lalu mencapai 176.334 orang.

Sehingga Budijanto pun tidak yakin pada liburan Imlek tahun ini bisa menembus pencapaian wisman ke Indonesia pada Januari 2019 sebanyak 1,16 Juta.

"Mudah-mudahan endemi tersebut bisa teratasi sehingga pariwisata inbound and outbound (dari dan ke Cina) bisa segera normal kembali," ungkapnya.

Kemudian Budijanto berharap kepada pemerintah guna mendongkrak kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara pada Tahun Baru Cina, harus gencar membuat banyak program menarik dan terkait dengan Imlek di banyak daerah. "Sehingga membuat daya tarik mereka untuk datang ke Indonesia," tuturnya.



Berita terkait

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

59 hari lalu

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

15 Februari 2024

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya yang paling penting dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kue keranjang menjadi kue terlaris.

Baca Selengkapnya

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

14 Februari 2024

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

Sebuah mobil otonom atau tanpa pengemudi dibakar massa saat perayaan Tahun Baru Imlek di San Fransisco, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya