Dirut Baru Garuda Kaji Ulang Keberadaan Anak dan Cucu Usaha

Kamis, 23 Januari 2020 17:37 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (tengah) bersama enam direktur lainnya dalam acara temu media di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis, 23 Januari 2020. TEMPO/Francisca

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra berencana mengkaji ulang keberadaan anak-cucu perusahaan yang saat ini masih eksis. Kebijakan itu dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja perseroan.

"Untuk anak usaha, kita akan lihat (kaji), apakah anak usaha dimasukkan kembali ke induknya untuk mengurangi exposure," ujar Irfan di kantornya, Tangerang, Kamis, 23 Januari 2020.

Irfan mengatakan ide ini berasal dari inisiatif dewan direksi baru. Setelah melakukan konsolidasi, dewan menyepakati sejumlah poin kebijakan ke depan, termasuk mengevaluasi anak-cucu usaha.

Salah satu anak usaha yang berpotensi akan dikaji ulang adalah perusahaan yang bergerak di sektor perhotelan, yakni Inna Garuda. Meski begitu, Irfan mengakui masih terlalu dini untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

"Kami masih perlu kajian soal ini. Kami ingin menciptakan solusi atas permasalahan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN sebelumnya menyatakan akan menutup anak hingga cucu usaha Garuda Indonesia yang tak mampu mendulang untung. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kementeriannya sedang melakukan kajian ulang atau review.

"Kami akan review semua (anak dan cucu usaha). Kalau ada anak usaha yang tidak produktif, ya kita akan tutup lah. Kita lihat terlalu banyak, ada cicit segala," ujar Kartika seusai menggelar rapat bersama di kantor Kementerian Bidang Maritim dan Investiasi, Jumat, 13 November 2019.

Saat ini terdapat lebih-kurang tujuh anak usaha Garuda Indonesia yang tercatat dalam lama resmi perusahaan maskapai pelat merah. Ketujuh anak usaha itu adalah PT Aerowisata, PT Sabre Travel Network Indonesia, dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA).

Kemudian, PT Aero Systems Indonesia (ASYST), PT Citilink Indonesia, dan Garuda Indonesia Holiday France. Terakhir, Garuda juga melahirkan anak usaha PT Gapura Angkasa.

Namun belakangan, saham mayoritas Gapura Angkasa dicaplok oleh PT Angkasa Pura II setelah Kementerian BUMN melakukan evaluasi terhadap perseroan. Selain anak usaha, Garuda tercatat memiliki sejumlah cucu hingga cicit usaha. Saat ini terdapat sekitar 19 cucu usaha Garuda Indonesia.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

6 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya