Lanjutkan Kerja Sama dengan Garuda, Merpati Tunggu Manajemen Baru

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 23 Januari 2020 12:54 WIB

Pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA), dan Pesawat Garuda Indonesia. Dok.TEMPO/ Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) menunggu langkah manajemen baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. terkait kerja sama kedua perusahaan.

Pada Oktober 2019, kedua pihak sepakat untuk melakukan kerja sama operasi di bidang kargo. Saat itu, Garuda Indonesia diwakili oleh I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra sebagai Direktur Utama, yang pada Desember 2019 dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir karena kasus penyelundupan barang ilegal.

Tidak hanya Garuda Indonesia, 10 perusahaan pelat merah lainnya juga ikut membantu proses restrukturisasi Merpati.

Direktur Utama Merpati Nusantara Airline Asep Ekanugraha mengatakan selama proses perombakan manajemen Garuda Indonesia, kerja sama keduanya tertunda. Program ini dipimpin oleh Mohammad Iqbal, yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia. Iqbal juga dicopot oleh Erick Thohir karena keterlibatan dalam masalah yang sama dengan Ari Askhara.

"Kerja sama kami freezed, karena apapun alasannya program itu harus dipertanggungjawabkan. Kami tunggu dulu Garuda seperti apa [untuk keberlanjutan kerja sama] setelah ada RUPSLB [Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa]," ujarnya di Jakarta, Rabu, 22 Januari 2020.

Dalam RUPSLB Garuda Indonesia yang diselenggarakan kemarin, diputuskan Irfan Setiaputra menjadi Direktur Utama menggantikan Ari Askhara. Selain itu, RUPSLB juga menunjuk Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia, yang menggantikan Sahala Lumban Gaol. Yenny Wahid juga ditunjuk sebagai komisaris independen emiten dengan kode saham GIAA tersebut.

Advertising
Advertising

Walaupun sempat tertunda, Asep menyebutkan hal ini tidak menjadi masalah bagi kinerja Merpati. Pasalnya, bisnis anak usaha yaitu Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center, terus berjalan. Merpati tetap melanjutkan proses untuk bisa kembali mengudara.

"Kami akan tetap akan berusaha untuk bisa terbang setelah tertunda karena proses homologasi dan lainnya. Apa yang tertunda tahun lalu akan jadi carry over ke 2020," jelas Asep.

Homologasi adalah pengesahan perjanjian perdamaian antara debitur dan kreditur untuk mengakhiri kepailitan. Merpati memang pernah nyaris pailit setelah terlilit utang triliunan rupiah.

Maskapai milik negara ini juga sedang menjajaki peluang bisnis di Afrika bersama perusahaan asal Amerika Serikat, The Sandi Group (TSG) Global Holdings.

Keduanya akan bermitra dengan beberapa perusahaan penerbangan di Afrika, terutama di Republik Demokratik Kongo, untuk membuka rute pengangkutan kargo Indonesia-Afrika. Selain itu, lingkup kerja sama keduanya juga dalam hal Maintenance Repair and Overhaul (MRO) serta pusat pelatihan.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

4 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

6 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

7 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

8 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

10 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

11 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya