Pisah dari Garuda, Sriwijaya Air Aktifkan Lagi Sejumlah Rute

Selasa, 21 Januari 2020 10:59 WIB

Awak kabin Sriwijaya Air mengajak penumpang merayakan malam tahun baru pada penerbangan Jakarta-Makassar dan Sorong-Makassar. Dok. Sriwijaya Air

Tempo.Co, Jakarta - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air tengah berfokus memulihkan operasional penerbangan setelah mengakhiri sengketa dengan PT Garuda Indonesia Persero Tbk. Direktur Operasional Sriwijaya Air Didi Iswandy memungkinkan manajemen kembali membuka sejumlah rute yang sempat tidak diterbangi.

"Saat polemik dengan Garuda Indonesia November lalu, ada beberapa rute yang tidak kami terbangi, seperti Jakarta-Malang, Jakarta-Tanjung Karang, dan Jakarta-Banyuwangi. Kemungkinan akan dibuka lagi," ujar Didi saat ditemui di kantornya, kemarin, 20 Januari 2020.

Didi mengatakan pihaknya saat ini masih mengantongi izin rute dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk tiga destinasi tersebut. Seumpama sewaktu-waktu Sriwijaya Air ingin menerbangkan pesawatnya kembali ke rute itu, Didi mengatakan pihak regulator telah memberikan keleluasaan.

Adapun untuk menerbangkan pesawat ke rute-rute yang ditutup sementara itu, Didi memastikan Sriwijaya Air perlu mengaktifkan kembali pesawat-pesawat mereka. Sebanyak sepuluh dari 24 pesawat saat ini masih mandek operasi karena berada dalam masa perawatan.

Secara bertahap, Sriwijaya Air akan mengaktifkan seluruh pesawat pada akhir 2020. Dengan begitu, rute-rute lama Sriwijaya Air beserta frekuensi penerbangan pesawat akan pulih kembali.

"Pada 2020 nanti, frekuensi kami kembali ke angka 140 penerbangan. Saat kisruh dengan Garuda Indonesia pada November lalu kan tinggal 30 penerbangan," tuturnya. Sedangkan saat ini, Sriwijaya Air sudah berhasil mengembalikan frekuensi penerbangan ke angka 71.

Sriwijaya Air memutuskan mengakhiri kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia pada November 2019 lantaran alasan ekonomi. Saat pisah dengan Garuda Indonesia, jumlah armada Sriwijaya yang siap melayani penumpang melorot 60 persen. Market share atau pangsa pasar mereka pun turun dari 10 persen menjadi 7 persen.

Sebagai langkah untuk membenahi kondisi manajemen, Sriwijaya Air lalu menggandeng bengkel pesawat dari enam perusahaan untuk memulihkan beberapa armadanya. Pada Januari awal, perusahaan milik keluarga Chandra Lie itu berhasil memulihkan lima pesawat sehingga total pesawat Sriwijaya Air yang beroperasi per awal Januari menjadi 14 unit.

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

2 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

3 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

4 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

8 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

8 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya