Menteri PANRB Sebut Baru 3 Kementerian yang Pangkas Eselon

Reporter

Caesar Akbar

Senin, 20 Januari 2020 15:51 WIB

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Januari 2020. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan hingga kini baru tiga kementerian yang merampingkan lapisan eselon.

"Kami agendakan kementerian dan lembaga selesai setengah tahun sampai satu tahun, kemarin bertahap baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PANRB. Kami akan mendampingi semua kementerian dan lembaga," ujar dia selepas rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 20 Januari 2020.

Tjahjo mengatakan ihwal pemangkasan eselon telah disampaikan oleh kementeriannya kepada Sekretaris Jenderal Lembaga, Sekretaris Kementerian, serta melalui Kementerian Dalam Negeri kepada Sekretaris Daerah Kabupaten, Kota, dan Provinsi. Ia mengatakan pemberitahuan itu terkait konsep hingga peta jalan.

"Karena apa pun reformasi birokrasi, penyederhanaan untuk pengambilan keputusan menyangkut keseluruhan, fungsi melayani publik itu semua instansi, kementerian, dan daerah," tutur Tjahjo.

Gagasan pemangkasan eselon III dan eselon IV itu mulanya dicetuskan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya usai dilantik sebagai Presiden untuk masa jabatan 2019-2024 pada 20 Oktober 2019.

Ia mengatakan, pemangkasan jenjang kepangkatan dan golongan tersebut dibutuhkan untuk menyederhanakan birokrasi negara dan mengurangi hambatan-hambatan yang dapat mengganggu masuknya investasi.

Di samping itu, struktur ASN juga harus menghargai keahlian dan mengganti sistem. Ia juga meminta para menteri, pejabat dan birokrat agar lebih serius dalam bekerja agar tujuan pembangunan dapat tercapai.

Dalam lain kesempatan, Jokowi pun sempat menyampaikan keinginannya untuk mengganti para birokrat dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) adalah demi kecepatan kerja.

"Kita butuh kecepatan dalam bekerja, dalam memutuskan. Kita butuh kecepatan dalam bertindak di lapangan, karena perubahan-perubahan ini sudah sangat cepat," kata Jokowi dalam diskusi dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

CAESAR AKBAR | ANTARA

Berita terkait

Jawaban Gibran Soal Kemenko Baru untuk Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

22 Februari 2024

Jawaban Gibran Soal Kemenko Baru untuk Urus Program Makan Siang dan Susu Gratis

Gibran menyebutkan malam ini akan bertemu untuk membicarakan rencana pembentukan Kemenko baru untuk mengurusi program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Bakal Bentuk Kemenko Baru untuk Jalankan Program Makan Siang dan Susu Gratis

22 Februari 2024

Prabowo-Gibran Bakal Bentuk Kemenko Baru untuk Jalankan Program Makan Siang dan Susu Gratis

Prabowo-Gibran membuka peluang pembentukan Kemenko khusus untuk mengimplementasikan program makan siang dan susu gratis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pembekuan Anggaran Rp 50 Triliun Tidak Ganggu Program Prioritas Kementerian

14 Februari 2024

Sri Mulyani: Pembekuan Anggaran Rp 50 Triliun Tidak Ganggu Program Prioritas Kementerian

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pembekuan anggaran Rp 50 triliun tidak mengganggu pembiayaan program prioritas pemerintah.

Baca Selengkapnya

FITRA Sebut Blokir Anggaran Kementerian untuk Bansos Perlu Diwaspadai

9 Februari 2024

FITRA Sebut Blokir Anggaran Kementerian untuk Bansos Perlu Diwaspadai

FITRA menyatakan bansos adalah instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN untuk membantu masyarakat dari kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir APBN Rp 50 T untuk Bansos dan IKN, Bansos Pangan Diduga Sudah Dipersiapkan Sejak Gibran Maju Jadi Cawapres

7 Februari 2024

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir APBN Rp 50 T untuk Bansos dan IKN, Bansos Pangan Diduga Sudah Dipersiapkan Sejak Gibran Maju Jadi Cawapres

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah meminta semua kementerian memblokir anggaran mereka pada tahun ini senilai Rp 50,14 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Depak 12 Proyek dari Daftar PSN, Apa Saja?

7 Februari 2024

Pemerintah Depak 12 Proyek dari Daftar PSN, Apa Saja?

Pemerintah mendepak 12 proyek dari daftar PSN. Kebijakan tersebut berdasarkan hasil evaluasi dari kementerian-kementerian teknis terkait.

Baca Selengkapnya

Airlangga Blak-blakan soal Blokir Rp 50,14 Triliun Dana Kementerian untuk Tambah Bansos dan Subsidi Pupuk

6 Februari 2024

Airlangga Blak-blakan soal Blokir Rp 50,14 Triliun Dana Kementerian untuk Tambah Bansos dan Subsidi Pupuk

Airlangga Hartarto mengatakan pemblokiran Rp 50,14 triliun anggaran kementerian/lembaga untuk mendanai BLT Mitigasi Risiko Pangan dan subsidi pupuk.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Demi Ganjar, Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina; Sri Mulyani Disebut-sebut Dapat Tekanan Gelontorkan Bansos Pangan

3 Februari 2024

Terpopuler: Demi Ganjar, Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina; Sri Mulyani Disebut-sebut Dapat Tekanan Gelontorkan Bansos Pangan

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenarkan dirinya telah mundur sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bekukan Anggaran Kementerian Rp 50 Triliun di 2024

2 Februari 2024

Sri Mulyani Bekukan Anggaran Kementerian Rp 50 Triliun di 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan automatic adjustment terhadap anggaran APBN 2024. Artinya, anggaran belanja kementerian/lembaga yang tidak prioritas dibekukan dan dicadangkan untuk situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

17 Januari 2024

Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Kementerian Khusus Urusi Sawit: Enggak Cukup di Bawah Eselon Dua

TPN Ganjar Mahfud menyebut, Ganjar-Mahfud bakal membentuk lembaga setara kementerian yang khusus mengurusi permasalahan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya