Perang Dagang AS-Cina Mereda, IHSG Diprediksi Terus Menguat

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Senin, 20 Januari 2020 10:57 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 18,84 poin atau 0,3 persen ke posisi 6.310,5 pada awal pekan ini. Penguatan IHSG ini didukung sentimen positif global.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,3 poin atau 0,52 persen menjadi 1.034,94. "Pergerakan IHSG berpotensi menguat seiring dengan kondusifnya pasar global," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Senin 20 Januari 2020.

Kesepakatan perdagangan awal yang ditandatangani AS dan Cina pada pekan lalu diyakini akan memberikan kepastian kepada ekonomi global. Kesepakatan perdagangan tersebut juga dapat menurunkan beberapa tarif dan meningkatkan pembelian Cina atas produk-produk AS.

Penandatanganan kesepakatan kedua negara dengan ekonomi terbesar itu diharapkan dapat meredakan perang dagang yang telah berlangsung 18 bulan. Inti dari kesepakatan itu adalah janji oleh Cina untuk membeli setidaknya US$ 200 miliar tambahan produk pertanian AS serta barang dan jasa lainnya selama dua tahun.

Lanjar menambahkan, indikator kesehatan ekonomi dari Cina dan Amerika Serikat pada pekan lalu, memberikan beberapa dorongan bagi investor yang mencari tanda-tanda bahwa prospek global membaik. "Selanjutnya fokus investor beralih pada laporan kinerja perusahaan," ujar Lanjar.

Seiring dengan penguatan IHSG, bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 44,5 poin atau 0,19 persen ke 24.085,8, indeks Hang Seng melemah 12,8 poin atau 0,04 persen ke 29.043,6, dan indeks Straits Times melemah 3,68 poin atau 0,11 persen ke posisi 3.277,35.

ANTARA

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

20 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya