Masuk Kawasan Berikat, Produsen Adidas Akan Serap 15.000 Pekerja

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 18 Januari 2020 06:34 WIB

Bea Cukai Sidoarjo Lepas 272 Ton Ekspor Komoditas Pertanian Kawasan Berikat

TEMPO.CO, SEMARANG - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) memberikan fasilitas berupa Kawasan Berikat ke PT Parkland Wold Indonesia (produsen sepatu Adidas).

Dalam keterangan resminya, DJBC menyebut Direktur PT Parkland World Indonesia, Park Young Geun siap menyalip Vietnam dalam produksi sepatu merek Adidas.

“Saat ini produsen sepatu merek Adidas nomor satu di dunia adalah Vietnam, disusul dengan Indonesia di posisi kedua. Apabila kami disetujui mendapatkan fasilitas fiskal Kawasan Berikat ini, akan kami bawa Indonesia menjadi nomor satu di dunia”, ungkap Park Young Geun, dalam keterangan resmi dari Bea Cukai, Jumat 17 Januari 2020.

Parkland merupakan produsen alas kaki, khususnya sepatu olah raga merek “Adidas”, yang produknya 100 persen diekspor. Young Geun beserta timnya mendatangi Kanwil Bea Cukai Jateng DIY dalam rangka mendapatkan fasilitas fiskal berupa Kawasan Berikat.

Selain akan membawa Indonesia menjadi Negara nomor satu sebagai produsen sepatu adidas, Young Geun juga membeberkan dampak ekonomi yang akan ditimbulkan antara lain akan menyerap 15.000 tenaga kerja.

Advertising
Advertising

“Fasilitas fiscal ini memang sangat bermanfaat bagi perusahaan. Cash flow akan terbantu. Customs Clearance juga lebih cepat. Semua itu akan menekan harga atau biaya pokok produksi sehingga akan meningkatkan daya saing produk di pasar global”, ungkap Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai, Amin Tri Sobri.

Amin selanjutnya menyampaikan harapannya agar PT Parkland World Indonesia dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Apalagi, lokasi yang dipilih oleh perusahaan adalah Kabupaten Rembang yang saat ini masih membutuhkan pasokan investasi untuk pertumbuhan ekonomi.

Dengan pemberian fasilitas Kawasan Berikat ini, maka di awal tahun 2020 ini Bea Cukai Jateng DIY sudah menerbitkan 2 izin dalam 2 hari berturut-turut. Pemberian fasilitas fiskal secara mudah, cepat dan gratis ini akan terus diberikan guna membantu meningkatkan investasi dan ekspor khususnya di wilayah Jateng DIY.

BISNIS

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

20 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

22 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

5 hari lalu

Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

Pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia mulai dibangun di Kawasan Industri Suryacipta Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya