Punya Omnibus Law, Pemerintah Pede Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Jumat, 17 Januari 2020 10:25 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Keuangan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 bakal lebih baik dibanding 2019 lalu. "Dengan pijakan 2019 yang sudah baik, kami optimis jika pertumbuhan ekonomi pada 2020 akan lebih baik," ujar Kunta dalam forum Market Outlook 2020 di Yogyakarta, Kamis 16 Januari 2020.

Kunta optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini masih akan terjaga di atas lima persen atau berkisar 5,3 persen. Bakal terjaganya tren positif itu, ujar dia, karena didorong program-program prioritas yang bakal digarap mulai 2020 hingga 2024.

Mulai pembenahan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhaan segala bentuk kendala regulasi, penyederhaan birokrasi dan transformasi ekonomi.

Kunta menjelaskan saat ini Presiden Joko Widodo dan DPR sedang menggodok dua undang-undang besar, yaitu Undang Undang Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja serta Undang Undang Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dua beleid itu dinilai akan mampu menghilangkan hambatan tercapainya lapangan kerja dan UMKM.

Advertising
Advertising

Namun dari APBN itu, ujar Kunta yang dicermati ialah pos belanja negara yang untuk kali pertama, tahun ini bisa sampai mencapai Rp 2.540,4 triliun. Dari pos belanja negara itu, terbagi belanja pemerintah pusat berkisar Rp 1.683,5 triliun dan sisanya atau untuk pos Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 856,9 triliun atau hampir 33 persen dari belanja negara.

Sedangkan dari postur APBN itu, defisit pembiayaan tercatat sebesar Rp 307,2 triliun. "Sebagian besar defisit masih berasal dari utang," ujarnya.

Direktur PT BNI Asset Management Putut Andanawarih dalam forum yang sama memaparkan perekonomian Indonesia tahun 2020 diprediksi lebih baik dibandingkan dengan tahun 2019. ”Pasca pemilu 2019, saat ini pemerintah sudah mulai berfokus mengerjakan rencana dan kebijakan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Kebijakan UU Omnibus Law, misalnya, menurut dia menjadi salah satu yang ditunggu, karena di dalamnya akan termasuk UU Tenaga Kerja, pemotongan pajak korporasi yang dapat mendorong investasi masuk ke Indonesia. "Struktur trade balance Indonesia juga terlihat membaik, terutama dari sisi minyak dan gas. Terlihat impor minyak dan gas Indonesia berangsur membaik selama 2019, yang merupakan katalis positif bagi nilai tukar rupiah” ujar Putut.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

2 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

2 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya