Setelah Turun Berhari-hari, Harga Minyak Naik ke USD 64,49

Rabu, 15 Januari 2020 07:57 WIB

Para pekerja terlihat di lokasi kilang minyak Saudi Aramco yang rusak akibat serangan sejumlah drone di Abqaiq, Arab Saudi, 20 September 2019. Arab Saudi menilai serangan di kilang minyak Kharais dan pabrik pengolahan minyak mentah Abqaiq menjadi serangan terburuk ke infrastruktur minyak di Timur Tengah sejak Saddam Hussien menyerang Kuwait pada 1990 sampai 1991. REUTERS/Stephen Kalin

TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia kembali naik setelah lima hari berturut-turut turun karena Amerika Serikat dan Cina bersiap meneken kesepakatan perdagangan dan mulai meredanya ketegangan Timur Tengah.

Minyak mentah berjangka Brent naik 29 sen atau 0,5 persen menjadi US$ 64,49 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 15 sen atau 0,3 persen lebih tinggi menjadi US$ 58,23 per barel.

Kedua acuan harga memangkas kenaikan dalam perdagangan pascapenyelesaian karena data dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS meningkat secara tak terduga minggu lalu. Data API menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik sekitar 1,1 juta barel dalam seminggu hingga 10 Januari 2020.

Para analis telah memperkirakan bakal ada penarikan 474.000 barel minyak. Badan Informasi Energi AS (EIA) akan melaporkan data persediaan resmi pemerintah pada Rabu pagi waktu setempat. Para analis mengatakan minyak menemukan dukungan teknis setelah WTI turun ke level terendah lima minggu di US$ 57,72 sebelum memantul dari rata-rata pergerakan 200 hari.

Penandatanganan yang diharapkan dari perjanjian perdagangan Fase 1 Amerika Serikat-Cina pada Rabu waktu setempat, menandai langkah besar dalam mengakhiri pertikaian yang telah memangkas pertumbuhan global dan mengurangi permintaan terhadap minyak.

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York menyebutkan harga minyak untuk sementara rebound setelah kelelahan penjual. "Sehingga para investor menunggu perkembangan selanjutnya di bidang perdagangan dan apakah kita melihat kenaikan yang kuat dengan permintaan global setelah kesepakatan perdagangan fase-satu," ujarnya seperti dikutip dari sebuah laporan.

Cina telah berjanji untuk membeli lebih dari US$ 50 miliar pasokan energi dari Amerika Serikat selama dua tahun ke depan, menurut sebuah sumber yang menjelaskan tentang kesepakatan perdagangan.

Meskipun terjadi perselisihan perdagangan, impor minyak mentah China melonjak 9,5 persen pada 2019, mencetak rekor untuk tahun ke-17 berturut-turut karena pertumbuhan permintaan dari kilang-kilang baru mendorong pembelian oleh importir utama dunia, data menunjukkan. Namun, kenaikan harga minyak mentah terbatas karena kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan berkurang karena penurunan ketegangan di Timur Tengah.

Penurunan baru-baru ini datang karena investor melepas posisi bullish yang dibangun setelah pembunuhan jenderal senior Iran dalam serangan udara AS baru-baru ini, yang mengirim harga minyak ke level tertinggi empat bulan awal bulan ini, kata Harry Tchilinguirian, ahli strategi minyak global di BNP Paribas di London.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan laju pertumbuhan produksi minyak akan melambat menjadi tiga persen pada 2021, terendah sejak 2016 ketika produksi menurun.

ANTARA

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

20 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

5 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

8 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

9 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

13 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya