YLKI Khawatir Pansus Bisa Perlambat Pembayaran Klaim Jiwasraya

Selasa, 14 Januari 2020 16:36 WIB

Kantor Pusat Asuransi Jiwasraya di kawasan Harmoni, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta persoalan gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tak diseret-seret ke kepentingan politik. Pernyataan ini menanggapi rencana pembentukan panitia khusus atau pansus Jiwasraya yang sebelumnya diusulkan oleh Parlemen.

"Belum ada sejarahnya kasus seperti ini dibawa ke politik, lalu bisa mempercepat pembayaran klaim," ujar Wakil Ketua Harian YLKI Sudaryanto di kantornya, Selasa, 14 Januari 2020.

Sudaryanto khawatir pembentukan pansus justru akan memperlambat proses pembayaran klaim pemegang hak polis. Sehingga, upaya politik ini berbuntut membuat nasabah terkatung-katung.

Ketimbang membentuk pansus, Sudaryanto menyarankan pelbagai pihak saat ini berfokus pada penyelesaian kasus Jiwasraya yang bersifat teknis. Sebab, perkara ini disinyalir telah merugikan belasan ribu orang.

Adapun bila legislator berkukuh membuat pansus, ia menyarankan pembentukan itu bertujuan untuk menyusun Undang-undang Pemegang Polis. Menurut dia, selama ini negara belum memiliki undang-undang yang langsung menjamin keamanan nasabah asuransi.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan pembentukan pansus perlu kajian mendalam. Seumpama langkah itu menjamin hak nasabah kembali, Tulus menyetujui pansus dibentuk.

"Kalau pansusnya bertujuan gagah-gagahan dalam politik, nanti endingnya politik saja. Kalau bisa memaksa pengembalian dana nasabah, itu baru keren," tuturnya.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN sebelumnya juga meminta DPR mempertimbangkan usulan terkait pembentukan pansus untuk menyelisik masalah Jiwasraya. "Silakan bentuk pansus. Kalau ternyata karena pansus investor jadi menunggu sampai (pansus) selesai, Bang Andre (anggota Komisi VI DPR pengusul pansus) tanggung jawab ke nasabah," ujar Arya di kantornya, Senin kemarin.

Arya mengatakan saat ini kementerian tengah mencari penanam modal untuk menyehatkan keuangan perusahaan guna menyelesaikan persoalan gagal bayar. Upaya tersebut digeber agar perusahaan mampu segera mengembalikan dana nasabah.

Menurut Arya, sebelum membentuk pansus, DPR mesti menjamin investor tak akan 'wait and see' dengan keputusan poitik. Pansus juga mesti mendukung agar pembayaran tunggakan kepada nasabah segera terpenuhi dalam waktu tidak terlalu lama.

Sejauh ini, Kementerian BUMN mempertanyakan tujuan pembentukan pansus. "Apakah dengan pansus investor bisa masuk? Ini kan kalau investor tidak masuk, yang terhambat nasabahnya juga," ucap dia.

Dalam rapat di DPR kemarin, Andre mengatakan pansus tersebut sudah saatnya dibentuk karena kasus Jiwasraya ini dianggap merugikan masyarakat ketimbang kasus Century. Politikus Gerindra itu menilai kasus gagal bayar perusahaan pelat merah merugikan nasabah hingga triliunan rupiah itu.

"Harapan saya pimpinan dan seluruh anggota DPR RI, ada di depan mata kita semua skandal Jiwasraya yang jauh lebih besar dari pada skandal bank century, harapan saya tentu dan harapan seluruh rakyat Indonesia yang menanti rapat Paripurna kita hari ini," ujar Andre.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS

Berita terkait

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

7 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

9 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

9 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

9 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

10 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

17 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

18 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

35 hari lalu

Dalam Sehari, Jokowi Gelontorkan PMN Rp9,5 Triliun untuk 2 BUMN

Presiden Jokowi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,5 triliun untuk dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan IFG Life.

Baca Selengkapnya

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

35 hari lalu

Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.

Baca Selengkapnya

Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

35 hari lalu

Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

Presiden Jokowi meneken Peraturan Pemerintah penambahkan modal PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau IFG Life untuk membereskan Polis Jiwasraya.

Baca Selengkapnya