Bukan Pantura, Eks Satgas 115 Minta Nelayan Natuna Diutamakan

Senin, 13 Januari 2020 20:25 WIB

KRI Karet Satsuitubun terlihat dibayangi kapal Coast Guard China-5202 saat patroli mendekati kapal nelayan pukat Cina yang menangkap ikan di ZEE Indonesia Utara Pulau Natuna, Sabtu, 11 Januari 2020. Tiga KRI yang melakan patroli ini yaitu KRI Karet Satsuitubun, KRI Usman Harun, dan KRI Jhon Lie.ANTARA/M Risyal Hidayat

Tempo.Co, Jakarta - Mantan Koordinator Staf Tugas Illegal Fishing atau Satgas 115, Mas Achmad Santosa, meminta pemerintah memprioritaskan lebih dulu nelayan Natuna untuk menangkap ikan di Laut Natuna Utara, bukan nelayan Pantai Utara Jawa (Pantura). Sebab, saat ini masih sekitar 811 nelayan Natuna yang telah memiliki izin dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Jangan Jawa dulu yang didatangkan ke Natuna, tapi maksimalkan nelayan lokal," kata Achmad dalam diskusi di Jakarta Selatan, Senin, 13 Januari 2020.

Menurut Achmad, para nelayan-nelayan ini memiliki kapal dengan ukuran sekitar 70 sampai 90 GT. Lalu, barulah satu dua antaranya berukuran di atas 100 GT. Achmad ingin kapal-kapal ini mendapat prioritas pemerintah, dengan dibantu sejumlah insentif.

Sebelumnya, pemerintah berencana mengirim 470 nelayan Pantura ke Natuna, untuk mengimbangi kapal ikan China. Sampai saat ini, rencana itu mandek karena terganjal aturan di KKP yang melarang kapal tangkap ikan di atas 150 GT.

Di tengah rencana ini, nelayan di Natuna pun menyampaikan penolaka. Salah satu pertimbangannya adalah karena nelayan dari Jawa menggunakan alat tangkap cantrang yang dapat merusak ikan dan biota laut lainnya.

Advertising
Advertising

Adapun sejumlah insentif yang diusulkan Achmad, salah satunya subsidi bahan bakar. Sebab di sisi lain, Cina pun mensubsidi bahan bakar bagi nelayan mereka yang ada di Natuna.

Lalu, Achmad juga mengusulkan penghapusan Pungutan Hasil Perikanan (PHP). Kemudian, pemerintah juga didorong membantu akses pasar bagi para nelayan dan menyiapkan dukungan sarana prasarana di pelabuhan perikanan. "Ini perlu, untuk membuat okupansi nelayan kita di Natuna meningkat," kata dia.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

26 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

34 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

39 hari lalu

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

39 hari lalu

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste

Baca Selengkapnya