Bank Indonesia Perkirakan Penjualan Eceran Desember Turun

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 13 Januari 2020 11:34 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo ditemui usai memberikan key note speech dalam acara Simposium Asia's Trade and Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa 29 Oktober 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi penjualan eceran sepanjang Desember 2019 masih akan turun. Meski demikian, BI menyebut ekspektasi konsumen masih terjaga.

Dilansir dari Survei Penjualan Eceran November 2019 milik Bank Indonesia, pada November, penjualan eceran masih melambat dibandingkan dengan penjualan pada bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 yang tumbuh 1,3 persen (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan IPR Oktober 2019 yang mencapai tiga kali lipatnya, yakni sebesar 3,6 persen (yoy).

Turunnya penjualan eceran Desember, menurut Bank Indonesia, terlihat dari IPR Desember 2019 yang sebesar 235,9 atau tumbuh terkontraksi -0,2 persen (yoy), turun 1,3 persen (yoy) pada November 2019.

Adapun penurunan ini bersumber dari komoditas barang budaya dan rekreasi yang tercatat turun 17 persen (yoy). Penurunan ini lebih dalam dari November 2019 yang senilai 12 persen (yoy)

"Secara bulanan, penjualan eceran Desember 2019 diindikasikan tumbuh meningkat dari bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan pada Natal dan Tahun Baru," tulis Bank Indonesia, pada Minggu 12 Januari 2020.

Advertising
Advertising

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengakui bahwa survei eceran pada Desember ada kontraksi. Dia memerinci kondisi tersebut terlihat secara month-to-month (mtm). "Tetapi kalau dilihat dari tren baik survei ekspektasi konsumen, maupun penjualan eceran menunjukkan kenaikan," kata Perry.

Hal ini terlihat bahwa dari Indeks Ekspektasi ke depannya yang masih ada kenaikan sehingga menunjukkan persepsi konsumen maupun produsen akan alami peningkatan alias perbaikan. "Hal itu dilihat bukan dari bulannya, tapi tren pembaikan," tutur Gubernur Bank Indonesia.

BISNIS

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

11 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya