TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memperoleh pinjaman Rp 2,4 triliun dari sindikasi perbankan nasional. Pinjaman tersebut menjadi bagian belanja modal perseroan sebesar US$ 2,5 miliar selama 2008 yang digunakan untuk ekspansi usaha.Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan belanja modal itu untuk pembangunan based transceiver station (BTS) dan memperkuat modal. Dari jumlah tersebut, sekitar 65 persen berasal dari dana internal dan 35 persen dari eksternal. "Perseroan tidak berniat menerbitkan obligasi, untuk menutupi kebutuhan belanja modal akan mencari pinjaman dari bank lain. Pinjaman eksternal yang masih dibutuhkan sekitar USD 1 miliar dengan rincian USD 400 juta dalam bentuk valuta asing (valas) dan sisanya USD 600 juta dalam mata uang rupiah. Namun, perseroan akan mengurangi jumlah pinjaman dalam bentuk valas," kata Rinaldi di gedung BNI Jakarta, Selasa (29/7). Saat ini, lanjut Rinaldi, pinjaman valas mencapai 40 persen dan akan digunakan untuk mengurangi beban biaya bunga. Sebab, sebagian besar pendapatan perseroan dalam bentuk rupiah. Sedangkan laba kotor (EBITDA) perseroan mencapai Rp30 triliun akan digunakan untuk melunasi kewajiban yang sudah jatuh tempo. Menurut dia, Telkom saat ini secara konsisten mengubah portofolio kredit. Dulu 70 persen portofolio dalam mata uang asing dan sekarang sudah di bawah 40 persen. Pasalnya, 90 persen pendapatan Telkom dalam mata uang rupiah. Dalam pinjaman sindikasi perbankan tersebut, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk bertindak menjadi coordinator arranger dan agen fasilitas pemberian kredit senilai Rp 2,4 triliun. Sebagai lead sindikasi, BNI memberikan fasilitas kredit Rp 1,2 triliun, disusul BRI sebesar Rp500 miliar dan konsorsium Bank Jabar-Banten (sub partisan terdiri dari Bank Jateng, Bank Jatim dan Bank Papua) sebesar Rp 700 miliar. EKO NOPIANSYAH
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
19 Februari 2024
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS), melalui anak perusahaannya Telkomsat langsung dari Florida pada 20 Februari 2024.