Iran - AS Makin Memanas, IHSG Melemah ke Level 6.225,69

Rabu, 8 Januari 2020 18:19 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kekhawatiran geopolitik akibat memanasnya tensi Iran dan Amerika Serikat, pasar saham global melemah dan menyeret turun indeks harga saham gabungan atau IHSG pada akhir perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG hari ini, Rabu, 8 Januari 2020 ditutup di level 6.225,69 dengan pelemahan 0,85 persen atau 53,66 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Kemarin, IHSG mampu menutup pergerakannya di level 6.279,35 dengan kenaikan 0,35 persen atau 21,94 poin.

Indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka terkoreksi 0,49 persen atau 30,9 poin di posisi 6.248,44. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak cenderung tertekan di level 6.218,13 – 6.250,12.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin industri dasar (-2,15 persen) dan pertanian (-1,55 persen). Satu-satunya sektor yang mampu berakhir di wilayah positif adalah tambang (+0,19 persen).

Adapun dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 104 saham menguat, 304 saham melemah, dan 263 saham stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,89 persen dan 3,38 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Advertising
Advertising

Bersama IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,16 persen di level Rp 13.900 per dolar AS, setelah mampu menguat 66 poin dan berakhir di posisi 13.878 pada Selasa lalu.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher, menyebutkan, konflik antara Iran dengan Amerika Serikat masih menjadi pemberat laju IHSG pada perdagangan hari ini. Indeks saham lainnya di Asia ikut memerah, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (-0,83 persen), Kospi Korea Selatan (-1,11 persen), dan Shanghai Composite China (-1,22 persen).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix berakhir turun tajam masing-masing 1,57 persen dan 1,37 persen setelah mampu membukukan rebound pada perdagangan Selasa kemarin. Indeks FTSE Malay KLCI ikut tertekan dengan berakhir turun tajam 1,44 persen, sementara indeks Straits Times Singapura dan SE Thailand masing-masing melemah 0,17 persen dan 1,67 persen pada pukul 15.47 WIB.

Bursa Asia melemah bersama pasar saham global setelah Iran menembakkan rudal ke dua fasilitas militer milik Amerika Serikat di Irak. Pihak Pentagon AS telah mengkonfirmasikan perihal serangkaian rudal yang ditembakkan ke dua pangkalan udara AS-Irak pada pagi hari ini waktu Baghdad.

Serangan tersebut merupakan pembalasan Iran atas serangan udara AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani pada Jumat pekan lalu. Setelah Iran menembakkan rudalnya pada Rabu pagi, pasar finansial global seketika terjungkal ke zona merah, reaksi serupa yang dialami ketika AS melancarkan serangan udara di Irak akhir pekan lalu.

Padahal, mayoritas bursa saham di Asia mampu rebound kemarin mengikuti penguatan Wall Street pada perdagangan sehari sebelumnya saat investor mengesampingkan ancaman Iran untuk membalas kematian Soleimani terhadap AS. "Pasar tidak memperhitungkan peluang terjadinya konflik besar yang cukup tinggi ketika serangan udara AS terjadi (pekan lalu)," tutur Max Gokhman, kepala alokasi aset untuk Pacific Life Fund Advisors.

BISNIS

Berita terkait

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

2 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

3 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

4 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

4 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

4 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya