KKP Akan Bangun Sentra Perikanan Baru di Natuna Utara

Editor

Rahma Tri

Rabu, 8 Januari 2020 13:37 WIB

Pergerakan Kapal Perang Republik (KRI) dengan kapal Coast Guard Cina di Laut Natuna, Sabtu, 4 Januari 2020. Aksi KRI menghadang kapal Cina terlihat melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Suherman mengatakan, pemerintah akan membangun Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu atau SKPT di Kepulauan Natuna bagian utara.

"Utara itu ada potensi pembangunan pelabuhan perikanan. Itu yang lagi kita coba segera untuk bahas dengan tim bersama sehingga Natuna Utara yang punya potensi ikan yang banyak bisa kita optimalkan sumber daya ikannya," kata Agus di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.

Di Natuna Utara, kata Agus, pemerintah akan membangun fasilitas untuk nelayan, seperti pelabuhan, perumahan, fasilitas industri dan cold storage di utara Natuna.

Menurut dia, wacana pembangunan itu saat ini tengah dimatangkan. Pengerjaan pembangunan fasilitas itu sendiri akan dimulai pada 2021.

"Sekarang perencanaannya paling selesai tiga sampai enam bulan selesai untuk di utara, pembangunan fasilitas pelabuhannya, habis itu mungkin 2021 baru mulai," ujar Agus.

Agus memperkirakan pembangunan akan tuntas pada tahun 2023. Namun, kata dia, sekarang nelayan sudah bisa fasilitasi di selatan Natuna.

Dia menuturkan, pembangunan fasilitas perumahan, pelabuhan, dan lemari pendingin (cold storage) di Natuna itu dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan nelayan. Selama ini, nelayan masih mengandalkan SKPT Selat Lampa Natuna. "Nelayan kita butuh fasilitas. Fasilitas untuk pelabuhan untuk isi BBM pembekalan untuk mendaratkan ikan, industri itu pasti dibutuhkan," kata Agus.

Dengan pusat perikanan itu, Agus mengatakan, Natuna bagian utara akan aman dan tidak akan ada pengusiran oleh coast guard Cina yang mengklaim wilayah perairan itu.

Sebelumnya, Badan Keamanan Laut (Bakamla) melaporkan masih mendapati dua kapal penjaga laut atau coast guard milik Cina masih berada di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, pada Selasa petang, 7 Januari 2020. Kapal Cina itu mengawal kapal pencuri ikan yang beroperasi di perairan Natuna.

Informasi terakhir tentang kondisi di perairan Natuna ini diterima Bakamla pada pukul 18.00 WIB, kemarin. "Di situ juga ada kapal ikan. Kalau ada kapal coast guard, biasanya juga ada kapal ikan. Faktanya, beberapa waktu lalu, melalui radar ditemukan 30 kapal ikan," ujar Direktur Operasi Laut Bakamla Nursyawal Embun saat dihubungi Tempo pada Rabu, 8 Januari 2020.

HENDARTYO HANGGI | FRANSISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

4 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

41 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

1 jam lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

6 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

7 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

10 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

22 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya