Ke UEA, Jokowi Akan Saksikan Penekenan Kerja Sama Proyek Rp 163 T

Rabu, 8 Januari 2020 06:22 WIB

Presiden Joko Widodo alias Jokowi memimpin Sidang Kabinet Paripurna bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU kesepakatan kerja sama investasi antara Uni Emirate Arab dan Indonesia di Abu Dhabi pada 13 Januari 2020. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Jokowi akan berangkat menuju UEA pada 11 Januari 2020.

"Ini adalah kunjungan Presiden Jokowi pertama (ke luar negeri) di 2020. Tujuannya, melakukan pertemuan bilateral. Pertemuan akan ada di Abu Dhabi dan Dubai," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa petang, 7 Januari 2020.

UEA rencananya akan menggelontorkan modal ke Indonesia dengan total proyek senilai US$ 18,8 miliar atau Rp 163 triliun. Nilai ini lebih rendah ketimbang yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya.

Kemarin, Luhut menyatakan UEA akan mengucurkan dana US$ 20 miliar. Adapun Luhut menjelaskan, investasi UEA ke Indonesia akan digelontorkan untuk belasan proyek di pelbagai sektor.

"Namun prioritasnya untuk sektor energi," kata Luhut di kantornya, Selasa petang.

Luhut menerangkan, empat proyek di sektor energi akan didanai dengan modal dari UEA senilai US$ 16 miliar. Investasi itu akan dipakai untuk membangun dua kilang minyak yang akan digarap PT Pertamina (Persero).

Pertama, Pertamina akan menggarap Kilang Minyak Balongan. Dalam proyek ini, perseroan telah menggandeng perusahaan minyak asal UEA, Abu Dhabi National Oil Company atau Adnoc. Kedua, Pertamina akan mengerjakan proyek Kilang Minyak Balikpapan bersama
Mubadalah.

Di proyek ketiga, investasi UEA akan digelontorkan kepada PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS Terapung atau Floating PV Power Plant di Waduk Cirata, Jawa Barat. PLN menggandeng Masdar, perusahaan energi dari UEA, untuk menggarap proyek ini.

PLTS Cirata rencananya akan dibangun dengan total kapasitas mencapai 145 megawatt. Pembangunannya akan dilakukan secara bertahap mulai 2021.

Sebelum memulai konstruksi, PLN akan melakukan financial close selama satu tahun, yakni sepanjang 2020. Pada tahap pertama PLTS dibangun, PLN dan Masdar bakal mengembangkan pembangkit berkapasitas 50 megawatt.

Kemudian, untuk proyek keempat, investasi dari UEA akan digelontorkan kepada Inalum. Inalum nantinya akan menjalin kerja sama dengan perusahaan Enterprice Global Alumunium.

Pada tahap awal, UEA baru akan mengucurkan ekuitas atau dana segar senilai US$ 3,9 miliar. Sedangkan sisanya merupakan total komitmen proyek yang akan dijalankan UEA bersama Indonesia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

4 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

16 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

17 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

20 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

21 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

22 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya