Konflik Iran-AS, Harga Minyak Bisa Naik Lampaui USD 70 per Barel?

Selasa, 7 Januari 2020 11:03 WIB

Demonstran membakar bendera AS dan Inggris selama protes menentang atas tewasnya Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, dalam serangan udara di bandara Baghdad, di Teheran, Iran, 3 Januari 2020. Pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani diketahui tewas atas serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat. WANA (West Asia News Agency)/Nazanin Tabatabaee via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Eskalasi ketegangan di Timur Tengah usai tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani turut mendorong kenaikan harga minyak mentah. Kendati begitu, penguatan harga itu dibatasi oleh tiadanya gangguan pasokan emas hitam tersebyt.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah acuan global Brent untuk kontrak Maret 2020 naik 31 sen dan ditutup di level US$ 68,91 per barel di ICE Futures Europe Exchange, setelah berakhir melonjak 3,55 persen di posisi US$ 68,6 pada perdagangan Jumat pekan lalu.

Adapun harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari 2020 berakhir menguat 22 sen di level US$ 63,27 per barel di New York Mercantile Exchange. Sebelumnya harga komoditas itu ditutup melonjak 3,06 persen di level 63,05 pada Jumat pekan lalu.

Minyak Brent sempat mencapai level US$ 70 per barel di London pada Senin kemarin saat Departemen Luar Negeri AS memperingatkan ada risiko tinggi serangan rudal di dekat fasilitas energi di Arab Saudi. Meski begitu, usai serangan udara AS di Irak pada Jumat pekan lalu yang menewaskan Jenderal Iran itu, pasokan minyak masih mengalir dari Teluk Persia.

“Pedagang mengendurkan rally (minyak) karena saat ini barel (minyak) tetap tersedia di pasar,” ujar Rebecca Babin, pedagang ekuitas senior di CIBC Private Wealth Management, seperti dilansir oleh Bloomberg. Bila terlihat adanya gangguan pasokan, pedagang akan menggunakan pergerakan harga harga lebih tinggi untuk mengambil keuntungan.

Advertising
Advertising

Goldman Sachs Group Inc. menggemakan sentimen serupa. Menurut bank ini, risiko harga untuk Brent cenderung turun dalam beberapa pekan mendatang tanpa adanya gangguan pasokan utama.

Namun demikian, bentrokan antara AS dan Iran tetap menyulut kekhawatiran bahwa konflik yang meluas dapat mengganggu pasokan dari kawasan yang menyumbang hampir sepertiga pasokan minyak dunia.

Presiden AS Donald Trump menegaskan kembali ancaman serangan apabila Iran melakukan pembalasan atas kematian jenderalnya. Trump juga berjanji akan memberikan sanksi berat terhadap Irak jika pasukan Amerika dipaksa meninggalkan negara itu.

"Pasar minyak selalu mengasumsikan yang terburuk, jadi banyak risiko umum yang telah diperhitungkan,” tutur Jaafar Altaie, managing director Manaar Group di Abu Dhabi. “Harga minyak di level US$ 70 per barel sudah mengasumsikan skenario terburuk dan kami melihatnya bertahan di titik itu."

BISNIS

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya