Menteri Perindustrian Soroti Ketidakadilan Sistem Upah per Bulan

Senin, 6 Januari 2020 20:53 WIB

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) saat Media Gathering bertajuk " Refleksi Akhir Tahun dan Outlook Industri 2020" di Jakarta, 6 Januari 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada ketidakadilan dalam sistem upah per bulan yang selama ini berlaku di tanah air. Sebab, perusahaan tidak bisa menghitung secara tepat dan detail produktivitas dari tenaga kerja mereka.

"Karena ada yang 20 hari, 15 hari, 24 hari, gajinya sama," kata Agus dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 6 Januari 2020.

Rencana upah per jam ini adalah salah satu materi dalam Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang tengah berjalan. Meski begitu, ketentuan ini hanya berlaku untuk pekerja dengan jam kerja di bawah 35 jam per minggu atau 7 per hari hari kerja, Senin-Jumat. Sementara, upah untuk pekerja 40 jam per minggu atau 8 jam per hari kerja tetap bulanan.

Tapi, rencana ini ditolak Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Presiden KSPI Said Iqba mengatakan rencana ini bisa membuat buruh menerima upah bulanan di bawah nilai upah minimum. "Jika diterapkan, pengusaha bisa seenaknya secara sepihak menentukan jumlah jam bekerja buruh," katanya, dalam siaran pers, Jumat, 27 Desember 2019

Agus percaya penetapan gaji berdasarkan jam kerja akan meningkatkan produktivitas bagi industri. Sebab, akan ada kepastian dan ukuran produktivitas dari masing-masing pekerja yang mereka miliki.

Akibatnya, industri tersebut bisa memiliki daya saing yang lebih baik. Ujungnya, penerapan tenaga kerja ke depan jadi akan meningkat ketika industri kian berkembang. "Jadi tinggal diatur saja berapa upah perjamnya, tentu tidak merugikan pekerja itu sendiri, tinggal diatur saja kok, gak ada masalah," ujar Agus.

Agus lalu menyebut bahwa negara-negara industri seperti Amerika Serikat yang sudah menerapkan upah per jam. Memang, kata dia, infrastruktur untuk mendukung upah per jam ini harus disiapkan lebih dahulu. "Tapi enggak ada masalah, tinggal siapkan saja," ujarnya.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

1 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

27 hari lalu

Upah dan THR Belum Dibayar, Pekerja Indofarma Desak Manajemen Lunasi Hari Ini

SP PT Indofarma meminta agar manajemen segera memberikan kepastian kapan hak upah dan THR.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tetapkan Direktur PT SMIP Tersangka Korupsi Kasus Importasi Gula

33 hari lalu

Kejaksaan Agung Tetapkan Direktur PT SMIP Tersangka Korupsi Kasus Importasi Gula

Tersangka RD beberapa kali mangkir dari panggilan pemeriksaan, sehingga penyidik Kejaksaan Agung menjemput Direktur PT SMIP itu di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?

40 hari lalu

Menteri ESDM dan Menteri Keuangan Tunda Pembahasan Harga Gas Bumi Tertentu, Apa Sebabnya?

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengadakan pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk membahas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).

Baca Selengkapnya

THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

41 hari lalu

THR dan Gaji ke-13 ASN Dinilai Tak Efektif Kerek Perekonomian, Ekonom: Perbaiki Upah Pekerja Sektor Industri dan Jasa

Ekonomi CORE Eliza Mardian mengatakan, THR dan gaji ke-13 ASN tak berdampak signifikan bagi perekonomian.

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

43 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Profil Agus Gumiwang

Bersama Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, dan Bambang Soesatyo, nama Agus Gumiwang masuk bursa calon ketum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

44 hari lalu

Golkar Minta Jatah 5 Kursi Menteri, Saat Ini Ada 6 Kadernya di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?

Partai Golkar sebut minimal 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran jika menangkan Pilpres 2024. Sekarang 6 menteri Golkar ada di Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Respons Agus Gumiwang

44 hari lalu

Namanya Masuk Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Respons Agus Gumiwang

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang mengatakan ingin fokus pada tugasnya sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Ketua Umum Golkar, Apa Alasannya?

50 hari lalu

Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Ketua Umum Golkar, Apa Alasannya?

Qodari menilai peluang Golkar naik signifikan secara elektoral di masa depan akan terbuka lebar jika dipimpin anak muda seperti Gibran.

Baca Selengkapnya