Cuaca Ekstrem, Kapal Ternak di NTT Dilarang Berlayar

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 6 Januari 2020 12:00 WIB

Seorang pria melewati pagar rumah yang rusak akibat terjangan Topan Phanfone di Tanauan, Leyte, Filipina, 25 Desember 2019. Sampai saat ini dilaporkan belum ada korban akibat cuaca buruk tersebut. Paul Cinco/via REUTERS

TEMPO.CO, Kupang - Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang melarang kapal-kapal pengangkut ternak beroperasi untuk sementara waktu. Musababnya, cuaca ekstrem yang membahayakan pelayaran tengah melanda wilayah perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Kupang Azwar Anas mengatakan, larangan berlayar itu mengacu pertimbangan keselamatan pelayaran.

"Untuk sementara kapal-kapal tidak boleh memuat ternak seperti sapi, kuda, kerbau, dan lainnya antarprovinsi yang jaraknya jauh,” katanya dalam keterangan tertulis Senin, 6 Januari 2019.

Dia menjelaskan, kapal ternak dilarang berlayar karena kondisinya yang berbeda dengan kapal penumpang. Kondisi ruang muatan dan dek geladak kapal pengangkut ternak umumnya rendah sehingga sangat berisiko kemasukan saat cuaca buruk.

Selain itu, muatan hewan juga sangat rawan bergeser saat menghadapi gelombang tinggi sehingga bisa berdampak pada kehilangan keseimbangan kapal. “Di sisi lain jarak tempuh yang jauh juga akan membutuhkan waktu lebih lama sehingga berdampak pada pembekalan hewan karena keterbatasan daya angkut,” kata Azwar.

Advertising
Advertising

Untuk itu, dia meminta agar setiap pembatalan kapal atau tindakan nakhoda bila tidak melanjutkan pelayaran supaya segera melapor ke KSOP Kupang.

Wilayah perairan NTT dilaporkan rawan terhadap pelayaran karena berdasarkan prakiraan BMKG Kupang, gelombang tinggi mencapai 4 meter akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. "Kondisi ini dipicu tekanan rendah di barat Australia dan adanya pola siklonik di Laut Banda," kata Kepala Stasiun Meteorologi Matirim Tenau, Ota Welly J Thalo di Kupang, Minggu 5 Januari 2020.

Wilayah-wilayah perairan laut di provinsi berbasis kepulauan itu yang berpotensi terjadinya gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter adalah Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Kupang hingga Rote Ndao. Karena itu, semua operator kapal diimbau selalu waspada menghadapi cuaca ekstrem ini. "Selain itu juga di perairan Laut Sawu bagian utara, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote dan Samudera Hindia selatan Sumba hingga Sabu," Azwar menjelaskan.

BISNIS

Berita terkait

Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Pemilik Tongkang

10 jam lalu

Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Pemilik Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

1 hari lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

3 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

4 hari lalu

Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Alasan Menhub meniadakan penerimaan taruna STIP tahun ini adalah untuk memutus rantai tradisi tidak baik antara senior dan junior.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

4 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

5 hari lalu

SBMI Somasi Kementerian Perhubungan terkait Pekerja Migran di Kapal Niaga dan Perikanan

Serikat Buruh Migran Indonesia atau SBMI somasi Kementerian Perhubungan terkait perlindungan pekerja migran di kapal niaga dan perikanan.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

5 hari lalu

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

BMKG kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai perairan, mencakup area nelayan dan penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

5 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

6 hari lalu

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan. Pola angin yang memicu ombak tinggi banyak terdeteksi di area Indonesia tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

7 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Guyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Waspadai Gelombang Tinggi

BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada hujan disertai petir pada siang hari ini di wilayah Banda Aceh, Pontianak, Banjarmasin, dan Palembang.

Baca Selengkapnya