AS - Iran Kian Memanas, Perekonomian Global Bakal Terganggu

Minggu, 5 Januari 2020 09:53 WIB

Seorang demonstran Iran memegang foto almarhum Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, selama protes menentang pembunuhan Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan udara di Bandara Baghdad, di depan kantor PBB di Teheran, Iran, 3 Januari 2020. [Nazanin Tabatabaee / WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan udara Amerika Serikat di Irak yang menewaskan komandan pasukan elit Quds Iran Jenderal Qassem Soleimani diperkirakan bakal mengganggu perekonomian global yang belakangan mulai stabil. Padahal sebelumnya perjanjian perdagangan tentatif antara AS dan Cina telah mendukung ekspektasi bahwa pertumbuhan global akan mulai pulih tahun ini.

"Situasi ini mengingatkan saya pada permainan Whack-A-Mole," kata Wellian Wiranto, seorang ekonom di Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura dikutip dari Bloomberg, Jumat, 3 Januari 2020.

Pertikaian Amerika Serikat - Iran, menurut dia, dapat menghentikan sentimen positif apa pun. Harga minyak berjangka di London dan New York misalnya, telah melonjak lebih dari 4 persen karena berita itu.

Tepat ketika pasar mulai merasa lega bahwa risiko eskalasi perang dagang telah surut, Wellian menyatakan ketegangan di Timur Tengah malah menimbulkan kekhawatiran baru. Kenaikan tajam harga minyak ini disebut-sebut akan memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekonomi di luar Timur Tengah.

Biaya energi yang lebih tinggi juga dinilai bakal berimbas ekonomi dengan berbagai cara. Negara-negara yang merupakan importir energi netto akan melihat pendapatan dan pengeluaran rumah tangga dirugikan, dan inflasi dapat meningkat. Sebagai importir minyak terbesar di dunia, Cina rentan, banyak negara Eropa juga mengandalkan impor energi.

Advertising
Advertising

Padahal sebelumnya kepercayaan bisnis perlahan-lahan membaik ketika alat-alat manufaktur utama menunjukkan pulih. Ekonomi dunia yang mulai stabil setelah kinerja terburuknya dalam satu dekade kembali diuji oleh serangan udara Amerika Serikat di Irak yang menewaskan salah satu jenderal paling kuat Iran tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Februari 2020 naik tajam 1,20 persen atau 18,30 poin ke level US$ 1.546,40 per troy ounce pada pukul 15.24 WIB, menuju reli hari kedelapan beruntun sejak perdagangan 23 Desember 2019.

Harga logam mulia lainnya seperti perak ikut menguat, bersama dengan platinum dan palladium. Selain emas, aset safe haven lain yakni yen Jepang, yang kerap diburu di tengah menjalarnya kekhawatiran geopolitik, terangkat.

BISNIS

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

5 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

7 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

7 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya