Sepanjang Januari 2020, Empat Emiten Baru Akan Antre IPO

Jumat, 3 Januari 2020 20:16 WIB

Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sedikitnya ada empat calon emiten baru yang sedang antre untuk melakukan penawaran saham perdana atau IPO di Januari 2020. Laman resmi KSEI pada hari ini menyebutkan keempat calon emiten tersebut mewakili tiga sektor berbeda.

Pertama, sektor perkebunan yang diwakili oleh PT Cisadane Sawit Raya. Kedua, sektor keuangan yakni PT Bank Amar Indonesia dan PT Ashmore Asset Management Indonesia. Terakhir, sektor properti yakni PT Perintis Triniti Properti.

PT Cisadane Sawit Raya tercatat akan melakukan penawaran saham perdana pada 9 Januari 2020. Adapun, harga saham yang ditawarkan sebesar Rp125 per lembar dengan 410.000 unit saham yang bakal diperdagangkan. "Perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek," seperti dikutip dari laman resmi KSEI, Jumat, 3 Januari 2020.

Lalu, di tanggal yang sama PT Bank Amar Indonesia juga mencatatkan perusahaannya di Bursa. Perusahaan berencana melego 1,2 juta lembar saham atau tepatnya 1.206.068.500 unit dengan harga Rp174 per lembar. Perusahaan pun menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Kemudian, dua hari berturut-turut yakni pada 14 Januari dan 15 Januari 2019, Bursa kembali diramaikan kehadiran emiten baru. Pada 14 Januari PT Ashmore Asset Management melantai di Bursa dengan menawarkan 111,11 juta lembar saham atau tepatnya 111.111.200. Harga saham yang ditawarkan sebesar Rp1.900 dan perusahaan menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

Advertising
Advertising

Terakhir, PT Perintis Triniti Properti yang mencatatkan perusahaannya di Bursa sekaligus melakukan penawaran waran pada 15 Januari 2020. Perusahaan bakal menawarkan saham seharga Rp200 dengan jumlah 648,83 juta lembar atau tepatnya 648.833.400.

Untuk waran yang akan ditawarkan, perusahaan menetapkan harga Rp380. Perusahaan pun menunjuk PT Royal Investium Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Sepanjang 2019, realisasi perusahaan yang melakukan IPO sejumlah 55 emiten dengan nilai emisi sekitar Rp15,32 triliun. Adapun, untuk target pada 2019 BEI menargetkan sebanyak 76 pencatatan yang terdiri dari efek baru, obligasi, Efek Beragun Aset (EBA), dana investasi infrastruktur (DINFRA), dana investasi real estate (DIRE), dan reksa dana ETF (exchange-traded fund). Untuk 2020, BEI membidik 78 pencatatan untuk keseluruhan.

Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan pihaknya menargetkan jumlah perusahaan yang IPO pada 2020 setidaknya sama dengan realisasi pada 2018 atau dua tahun lalu. “Kami ingin seperti dua tahun yang lalu, minimal 57 perusahaan yang kami harapkan bisa jadi saham baru melalui IPO di 2020,” ujarnya seusai Pembukaan Perdagangan 2020 di Jakarta, Kamis, 2 Januari 2020.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya pada akhir Desember lalu menyebutkan saat ini bursa sudah memiliki 30 calon emiten di dalam pipeline IPO. Setidaknya, antrian ini menjadi bekal bursa membuka awal yang baik pada 2020. “Di pipeline, perusahaan yang mencatatkan saham masih ada 30 perusahaan,” katanya.

BISNIS

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

3 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

9 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

10 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

10 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

11 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya