Jokowi Minta Stop Goreng Saham, Analis: Terkait Kasus Jiwasraya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 3 Januari 2020 07:31 WIB

Pengunjung memperhatikan layar pergerakan saham saat Public Expose Live 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau yang biasa disebut Self Regulatory Organization (SRO) menggelar Public Expose Live 2019 yang diikuti 42 emiten. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyinggung praktik tidak benar soal goreng-menggoreng saham yang dampaknya merugikan bagi masyarakat ketika membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 2 Januari 2020. Jokowi meminta investor dan pelaku pasar modal menghentikan praktik goreng-menggoreng saham.

Menanggapi hal ini, Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menilai pernyataan Presiden Jokowi tidak terlepas dari kasus yang ramai diperbincangkan di masyarakat. Salah satunya, yaitu kasus gagal bayar Jiwasraya karena perseroan itu menginvestasikan modalnya pada saham-saham yang disebut otoritas sebagai saham gorengan.

"Jadi karena ada sebab, Pak Jokowi menyampaikan itu," ujar Hans, ketika dihubungi lewat telepon kepada Bisnis, Kamis 2 Januari 2020.

Lebih lanjut, Hans, menjelaskan jika mengacu pada istilah saham gorengan ini sebenarnya memang marak dan ramai dibicarakan setelah ada beebrapa kejadian. "Ada kasus reksa dana dibubarkan. Kemudian, ada 35 reksa dana yang kurang lebih yang NAB-nya [Nilai AKtiva Bersih atau dana keleloaan], turun lebih dari 50 persen, kemudian ada kasus Jiwasraya, sehingga, ditambah lagi beberapa reksa dana mengalami kesulitan dalam membayar nasabah," analis ini menjelaskan.

Hans mengatakan istilah ini mendadak jadi sangat populer, setelah berbagai kejadian tersebut. Dia menjelaskan sebenarnya yang terjadi sebenarnya adalah saham itu diindikasikan ada gerakan yaitu kenaikan harga yang di luar fundamental saham tersebut.

Oleh karena itu, katanya, sebagai investor perlu lebih pintar dan bijak dalam menghadapi fenomena saham yang digoreng ini. Menurutnya, terkadang investor bukan tertipu karena tidak paham. Namun lebih cenderung serakah atau berpedoman high risk high return.

Advertising
Advertising

"Jadi kalau kita mau bilang ini saham gorengan, kita harus buktikan. Ini kan proses invetigasi yang sulit. Tapi otoritas sudah berdiri memagari dengan aturan yang ada, tapi investor harus kita dorong lebih pintar," ujar Hans.

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

8 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

26 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

4 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

19 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

22 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya