Dongkrak Ekonomi, Sri Mulyani Cairkan Bansos Lebih Cepat

Kamis, 2 Januari 2020 17:12 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

Tempo.Co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan para menteri telah diminta untuk segera menyalurkan bantuan sosial pada Januari atau setidaknya selama triwulan pertama 2020. Langkah tersebut dilakukan untuk mendukung perekonomian Tanah Air.

"Saya rasa mekanisme yang sudah ada dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sesuai dengan sidang kabinet yang presiden lakukan di Desemeber lalu terhadap para menteri, adalah meminta mereka untuk segera menggunakan instrumen fiskal itu terutrama pada Januari atau kuartal pertama ini sehingga bisa dukung perekonomian kita termasuk dari sisi Bantuan Sosial," kata dia di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 2 Januari 2019.

Bantuan sosial itu harapannya dapat menyokong perekonomian domestik dalam menahan pelemahan ekonomi global. Di sisi lain, di dalam negeri pun ada kenaikan tarif atas sejumlah kebutuhan masyarakat, misalnya pada tarif cukai rokok, tarif sejumlah ruas tol, tarif iuran BPJS Kesehatan, hingga tarif listrik. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa dijaga di atas 5 persen.

"Ini tantangan tidak mudah melihat proyeksi ekonomi dunia yang sepenuhnya belum pulih," ujar Sri Mulyani. Adapun bantuan sosial yang ia maksudkan, misalnya Program Keluarga Harapan hingga Bantuan Pangan Non Tunai, maupun Dana Desa yang sekarang proses pencairannya akan dibuat lebih cepat, yaitu pada triwulan pertama 2020.

Sebelumnya, Kementerian Sosial terus melakukan sejumlah strategi dan inovasi dalam proses penyaluran bantuan sosial untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dengan memanfaatkan teknologi digital.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat berharap dengan melakukan terobosan digital, penyaluran bansos yang diterima akan sesuai prinsip 6T yaitu tepat sasaran, tepat kualitas, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu dan tepat administrasi.

“Kami telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk program bansus dengan menyiapkan aplikasi e-PKH, integrasi e-PKH dengan SIKS-NG, menghadirkan Contact Center PKH sejak 2018, dan Rekonsiliasi dengan Himbara setiap 3 bulan,” ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu, 11 Desember 2019.

Melalui e-PKH diharapkan dapat semakin memudahkan proses validasi calon penerima PKH tanpa kertas dan berkas karena paperless, dapat menghitung bansos secara otomatis, dan dapat memasukkan hasil verifikasi komitmen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) secara cepat. Selain itu, dengan adnaya e-PKH, pemutakhiran data secara langsung, monitoring pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) secara berkelanjutan.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya