Danau Toba, Sumatera Utara menjadi salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) yang diusung pemerintah. Untuk menunjang lokasi wisata itu, telah dibangun The Kaldera Toba Nomadic Escape, di atas lahan Zona Otorita Kabupaten Toba Samosir. Pemerintah pun telah menganggarkan biaya Rp2,2 triliun untuk meningkatkan potensi wisata di danau tersebut. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Kerajaan Belanda atau Royal Dutch Family akan menyambangi Danau Toba dalam waktu dekat. Untuk mempersiapkan kedatangan tamu istimewa tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan langsung menggelar rapat khusus.
"Hari ini saya melaporkan persiapan Danau Toba (kepada Luhut). Kan (Danau Toba) akan kedatangan Royal Dutch (Family). Kami akan kemas untuk kedatangan itu," ujar Wishnutama di kantor Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Senin, 23 Desember 2019.
Wishnutama tak menerangkan secara gamblang waktu pasti kedatangan keluarga Kerajaan Belanda ke Indonesia. Ia hanya memastikan bahwa saat ini Danau Toba sudah cukup siap menerima kunjungan tamu kenegaraan. Meski masih dalam proses pengembangan, ia mengklaim tak ada masalah berarti dalam infrastrukturnya.
Danat Toba telah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari lima destinasi superpriotas. Danau Toba dan sekitarnya diharapkan mampu menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan asing dan berkontribusi menyumbangkan devisa bagi negara.
Sebagai satu dari 5 destinasai wisata super prioritas, pemerintah sedang gencar membangun pelbagai fasilitas dan infrastruktur untuk memperkuat atraksi di kawasan Danau Toba. Wishnutama menerangkan, kementeriannya bakal menambah sejumlah atraksi buatan berkelas internasional, seperti cable car dan balon udara.