Jalan Tol Japek II Bergelombang, Ada 4 Alasan Versi Kontraktor

Sabtu, 21 Desember 2019 09:26 WIB

Sejumlah kendaraan melintasi Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek II yang mulai beroperasional di Bekasi, Ahad, 15 Desember 2019. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta – Tampilan Jalan Tol Layang atau Elevated Jakarta-Cikampek II atau Tol Japek yang telah dibuka baru-baru ini tampak tak biasa. Tekstur jalur bebas hambatan yang merentang 36,4 kilometer itu terlihat bergelombang, tak seperti lumrahnya jalan layang lain.

Kondisi jalan yang bergelombang tersebut sempat membuat warganet bertanya-tanya. Melalui sejumlah media sosial , sembari membagikan foto Jalan Tol Elevated Jakarta-Cikampek II, warganet mempertanyakan keamanan melaju melalui jalur tersebut.

Menjawab warganet, PT Waskita Persero Tbk sebagai kontraktor jalan telah menyampaikan penjelasannya. Direktur utama perseroan, Bambang Rianto, dalam wawancara bersama Kantor Berita Antara mengatakan pembangunan jalan itu sudah sesuai dengan aturan dan regulasi yang ada. Konstruksi jalan ini pun disusun berdasarkan klasifikasinya.

Berikut ini rangkuman alasan jalan tol tampak bergelombang menurut Waskita.

  1. Dibangun di atas JPO dan jalan tol eksisting

Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Elevated diakui rumit karena mesti dibangun di atas konstruksi lain, seperti simpang susun, jembatan penyeberangan orang (JPO), dan jalan tol eksisting. Jalan tersebut juga dibangun di bawah SUTET yang mengalirkan pasokan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali. Karena itu, konstruksi jalan mengikuti topografi bangunan di bawahnya.

  1. Tidak bisa dibangun di sisi samping
Advertising
Advertising

Tantangan pembangunan jalan layang ini ialah dikerjakan di lahan dengan konstruksi bertumpuk-tumpuk. Dengan topografi adanya simpang susun hingga JPO, semestinya jembatan ini bisa dibangun di sisi samping. Namun, nyatanya, kontraktor tak dapat menggunakan lahan samping halan tol karena terdapat konstruksi kereta layang atau LRT dan kereta cepat Jakarta-Bandung.

  1. Elevasi jalan mempertimbangkan keselamatan

Kontraktor membangun jembatan layang dengan ketinggian batas aman. Desain jalan tol dibuat seefisien mungkin untuk mempertimbangkan keselamatan pengguna. Bambang menjelaskan, pembangunan jembatan ini memerlukan clearance area setinggi 5,1 meter dari konstruksi di bawahnya.

Bila dilihat, konstruksi tertinggi di jalur bawah mencapai 13 meter. Seumpama ditambahkan dengan clearance area, jembatan layang dengan titik tertinggi akan dibangun mencapai 18 meter dari permukaan tanah. Kalau jalan itu dibangun dengan tinggi 18 meter dari ujung ke ujung, pengguna ditengarai tak akan nyaman melaju lantaran sama saja dengan melintas di gedung lima lantai.

Dengan perhitungan yang ada, geometrik jalan didesain sesuai dengan regulasi. Dari batas kecepatan yang ditetapkan, kelandaian maksimal mencapai 4 persen dengan jarak pandang henti tak kurang dari 110 meter. Karenanya, jalan terlihat tidak rata dan cenderung bergelombang.

  1. Menampung kecepatan 60-80 kilometer per jam

Jalan tol layang ini, menurut Waskita, tidak hanya dibuat dengan mempertimbangkan aspek ketinggian. Tapi juga mengakomodasi kecepatan kendaraan. Pihak Waskita mengklaim kondisi jalan yang bergelombang ini didesain untuk mengakomodasi batas kecepatan kendaraan 60-80 kilometer per jam.

Jalan Tol Elevated Jakarta-Cikampek II telah resmi dibuka pada 15 Desember 2019 lalu. Jalan bebas hambatan yang melayang sepanjang 36,4 kilometer itu digadang-gadang akan memecah antrean kendaraan di ruas jalan tol dari dan menuju Jakarta.

PT Jasa Marga Persero Tbk., pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek, memprediksi pengoperasian jalan layang ini akan meningkatkan lalu lintas harian rata-rata dari 413 ribu kendaraan per hari menjadi 437 ribu kendaraan per hari. Jalan layang juga akan berdampak meningkatkan vehicle/capacity ratio atau VCR.

Pembukaan jalan layang tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh pelbagai pihak. Selain memberikan sedikit solusi atas kemacetan di jalur Jakarta-Cikampek, jalan yang diklaim menjadi jembatan layang terpanjang se-Indonesia ini menawarkan alternatif pilihan jalur bagi pengguna kendaraan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | ANTARA

Berita terkait

Cerita Warga Soal Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta- Cikampek, Lihat Asap Hitam Diduga Kebakaran

1 hari lalu

Cerita Warga Soal Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta- Cikampek, Lihat Asap Hitam Diduga Kebakaran

Dirlantas Polda Metro Jaya menyatakan polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan dua mobil di Tol Cikampek itu yang membuat mobil terbakar.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

1 hari lalu

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyatakan jajarannya masih menyelidiki kecelakaan antara Toyota Avanza dan truk pikap di Tol Cikampek

Baca Selengkapnya

Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta-Cikampek, Avanza Terbakar

1 hari lalu

Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta-Cikampek, Avanza Terbakar

Kecelakaan berawal saat Avanza yang sedang melaju di lajur tiga mengalami pecah ban kiri depan dan berhenti di lajur empat

Baca Selengkapnya

Jasamarga Transjawa Perbaiki KM 38 Tol Jakarta-Cikampek Mulai Hari Ini

2 hari lalu

Jasamarga Transjawa Perbaiki KM 38 Tol Jakarta-Cikampek Mulai Hari Ini

PT Jasamarga Transjawa Tol memperbaiki jalan di titik Kilometer atau KM 38 pada Ruas Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

2 hari lalu

Perbaikan Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Kamis, Ini Titik Lokasinya

PT Jasamarga Transjawa Tol melakukan pemeliharaan jalan tol di KM 24+185 sampai KM 24+806 arah Cikampek lajur 1.

Baca Selengkapnya

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Profil Jalan Tol MBZ dan Sengkarut dalam Pembangunannya Ada Dugaan Korupsi

Pembangunan tol MBZ (Mohamed Bin Zayed) diusut Kejaksaan Agung. Berikut profil Jalan Tol MBZ yang sebelumnya bernama Jalan Layang Japek II.

Baca Selengkapnya

Polda Metro dan Puspom TNI Tangkap Pengemudi Fortuner Pelat TNI Palsu yang Mengaku Adik Jenderal

15 hari lalu

Polda Metro dan Puspom TNI Tangkap Pengemudi Fortuner Pelat TNI Palsu yang Mengaku Adik Jenderal

Dari hasil pemeriksaan, Puspom TNI memastikan pengemudi Fortuner pelat TNI itu merupakan warga sipil yang bekerja sebagai pengusaha.

Baca Selengkapnya

Korban Laporkan Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Palsu yang Tabrak Mobilnya di Tol Cikampek ke Bareskrim

15 hari lalu

Korban Laporkan Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Palsu yang Tabrak Mobilnya di Tol Cikampek ke Bareskrim

Awalnya, korban dan pengemudi Fortuner itu berniat menyelesaikan permasalahan itu di rest area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

15 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Hindari Kepadatan saat Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Imbau Pemudik Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit

17 hari lalu

Hindari Kepadatan saat Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Imbau Pemudik Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit

Direktur Utama PT Jasa Marga Related Business, Denny Abdurachman mengimbau kepada pemudik untuk tidak berlama-lama di rest area.

Baca Selengkapnya