Gubernur BI Sebut Pemakzulan Trump Tak Berimbas ke Rupiah

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Kamis, 19 Desember 2019 16:37 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo seusai salat Jumat di kompleks kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juli 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa keputusan Parlemen Amerika Serikat (AS) untuk memakzulkan Presiden Donald Trump tak berpengaruh signifikan terhadap Indonesia. Menurut dia, sentimen dari pemakzulan Trump hanya akan berdampak dalam jangka pendek.

"Dalam jangka pendek akan pengaruh, termasuk nilai tukar. Tapi dalam jangka panjang, pengaruh fundamental ekonomi. Di Indonesia pengaruhnya minimal, kami lihat belum ada pengaruhnya signifikan," ujar Perry saat mengelar konferensi pers di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 19 Desember 2019.

Sebelumnya, Parlemen AS menggelar voting untuk menetapkan keputusan mengenai pemakzulan Presiden Trump. Parlemen secara resmi menuduhnya menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi kongres.

Adapun, Presiden Trump menjadi presiden AS ketiga yang dimakzulkan oleh Perwakilan AS yang menyetujui dua pasal pemakzulan yang diajukan oleh Partai Demokrat. Proses ini akan dilanjutkan ke Senat bulan depan untuk memutuskan nasib Trump yaitu dihukum atau dicopot dari jabatan.

Atas pemakzulan Trump ini, Perry mengatakan bahwa pengaruh minimal tersebut terlihat dari pergerakan nilai tukar Rupiah pada hari ini yang tak terlalu signifikan. Di pasar sekunder rupiah diperjualbelikan pada level Rp 13.985 per dolar AS. Meski melemah tipis, pergerakan cenderung stabil di level Rp 14.000 per dolar AS.

Advertising
Advertising

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Andry Asmoro juga mengatakan sentimen pemakzulan Trump juga hanya memberikan temporary shock kepada pasar. Apalagi pekan depan, pasar cenderung akan libur panjang karena adanya Hari Natal dan Tahun Baru 2020.

"Akhir tahun untungnya pekan depan sudah pada libur juga. Menurut saya sepi saja, tidak begitu pengaruh seharusnya," ujar Andry saat mengelar konferensi pers bertajuk "Economic and Market Outlook 2020" di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Kamis 19 Desember 2019.

Andry juga memprediksi pemakzulan Trump tak akan benar-benar terealisasi. Sebab, sebagian besar Senat AS saat ini diisi oleh politisi dari Partai Republik yang mendukung Trump. Artinya, keputusan Parlemen AS untuk memakzulkan Presiden Trump berpotensi dijegal.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

4 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya