Bagi-bagi Proyek Ibu Kota, Jokowi: Kerjain Sendiri, APBN Habis

Rabu, 18 Desember 2019 10:53 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor (kanan) saat meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Balikpapan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tak bisa semua proyek pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur dikerjakan oleh pemerintah dan menggunakan anggaran negara, melainkan harus mengajak pihak swasta.

"Ya harus dibagi. Masa kita kerjain sendiri. APBN habis, lah," kata Jokowi dalam dialog bersama wartawan di Hotel Novotel, Kalimantan Timur, Rabu, 18 Desember 2019.

Pernyataan Jokowi tersebut menjawab tudingan bagi-bagi proyek dalam rencana pemindahan ibu kota negara. Sejumlah proyek pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur memang harus dibagi-bagi ke pihak di luar pemerintahan yaitu swasta. "Kalau pikirannya negatif tok ya repot," katanya.

Lebih jauh Jokowi mengatakan, pembangunan dengan anggaran yang besar jangan sampai mengganggu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pemerintah, kata dia, justru ingin mencari sumber pendanaan yang dilakukan semua negara pada umumnya. "Tidak memberi beban ke negara, tapi barang jadi."

Sumber pendanaan itu bisa didapat melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan investasi swasta. Jokowi menyebutkan, sejumlah investor ada yang menawarkan pembangunan transportasi yang tidak menggunakan energi fosil. "Bagus. Saya tanya berapa hitungannya. Oh, hitungannya masih, silakan kontestasi saja lah," ujarnya.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, ada juga investor yang menawarkan pembangunan universitas di lokasi ibu kota baru. "Ya silakan. Ngapain kita keluar uang kalau ada dari non-APBN bisa. Dan ini yang sedang kita kembangkan, artinya yang dibangun trust, kepercayaan ibu kota sebuah gagasan yang patut didukung."

Pemindahan ibu kota negara ke sebagian wilayah di Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur diperkirakan menelan biaya hingga Rp 466 triliun, dengan 19 persen berasal dari APBN. Pembangunan ibu kota baru ini akan menggunakan skema pengelolaan aset di ibu kota baru dan di DKI Jakarta. Sisanya dengan KPBU dan investasi langsung swasta dan BUMN.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan bentuk ibu kota negara baru adalah provinsi otonom. "Disepakati bentuk pemerintahan adalah provinsi. Otonom provinsi," kata Suharso dalam konferensi pers, Senin, 16 Desember 2019.

Suharso menjelaskan provinsi ini seluas 256 ribu hektare. Dalam provinsi ini terdapat daerah seluas 56 ribu hektare yang tidak masuk dalam pemerintahan daerah otonomi tersebut. "Kawasan khusus yang tidak masuk di dalam daerah otonomi pemerintahan yang akan diurus oleh city manager," ucap dia.

Pelaksana tugas ketua umum Partai Persatuan Pembangunan ini menjelaskan pemerintah segera membentuk badan otorita untuk mempersiapkan ibu kota baru. Badan ini akan dipimpin oleh pejabat setingkat menteri. "Kewenangannya tentu saja mempersiapkan, membangun, dan proses memindahkan itu," ujarnya.

Menurut Suharso, pemerintah mengutamakan sumber pembiayaan untuk pemindahan ibu kota ini di luar APBN. Salah satu caranya pemerintah bakal membuka pintu bagi investor asing.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

9 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

12 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

19 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya