Ini Alasan Angkasa Pura II Pangkas Investasi Sampai 42 Persen

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 16 Desember 2019 08:50 WIB

Presiden Joko Widodo meminta agar pengembangan infrastruktur dan sektor transportasi berdampak pada percepatan konektivitas guna mendukung industri, pariwisata dan logistik.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) memangkas nilai investasi pada 2020 sebesar 42 persen. Alasannya, sejumlah proyek besar Badan Usaha Milik Negara ini sudah selesai dikerjakan pada 2019.

Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah proyek besar yang dimaksud adalah pembangunan Terminal 3, landasan pacu (runway) ketiga dan landasan gelinding silang sisi timur (east cross taxiway/ECT) di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Selain itu, proyek pengembangan seperti Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Silangit Siborong-borong, Bandara Sultan Thaha Jambi, dan Bandara Minangkabau Padang juga sudah rampung maupun sedang berjalan sejak tahun ini.

"Angka [alokasi investasi] yang sudah kami hitung sekitar Rp8 triliun untuk 2020, sedangkan tahun ini sebanyak Rp14 triliun. Kami bukan sengaja menahan [investasi] melainkan karena beberapa proyek besar tadi sudah selesai," katanya, Ahad 15 Desember 2019.

Investasi terbesar Angkasa Pura II pada tahun ini adalah pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Bandara berkode CGK ini mendapatkan porsi investasi hingga 60 persen karena sebagian besar pendapatan dan keuntungan Angkasa Pura II berasal dari sana.
Advertising
Advertising

AP II telah mengalokasikan dana investasi hingga Rp14 triliun pada 2019 untuk menyelesaikan 338 program maupun proyek bekerja sama dengan para vendor. Dana tersebut telah digunakan untuk investasi hard infrastructure seperti pembangunan dan pengembangan bandara-bandara termasuk fasilitas sisi darat, dan sisi udara.

Awaluddin menuturkan implementasi smart and connected airport akan terus berlangsung dan mulai memasuki era baru dengan pemanfaatan big data analytics, virtual reality, dan artificial intelligence pada 2020.

"Kami memahami era disrupsi di bandara ke depan bukan hanya berdampak kepada teknologi, tetapi sekaligus juga membawa dampak terhadap regulasi kebandarudaraan, dan kompetensi SDM pengelola bandara," tuturnya.

Angkasa Pura II telah menyiapkan beberapa produk hasil transformasi digital antara lain Airport Operation Control Center (AOCC) untuk koordinasi seluruh stakeholder penerbangan; Terminal Operation Center (TOC) untuk memantau unit operasional, keamanan dan pelayanan berjalan dengan baik; Self Boarding Gate untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) maskapai; dan iPerform Apps guna membantu memantau aktivitas di bandara seperti status parking stand, garbarata, data TOC, hingga toilet.

BISNIS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

57 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, Bukti Pemerintah Gagal Undang Wisatawan Asing?

Keputusan Kemehub menurunkan status 17 bandara internasional menjadi bandara domestik dinilai sebagai langkah yang tepat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

6 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

7 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

19 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

20 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

21 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

23 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya