Beda Model Erick Thohir dan Rini Soemarno Pimpin Kementerian BUMN

Sabtu, 14 Desember 2019 10:07 WIB

Pengamat bisnis sekaligus Dewan Penasihat Kadin Chris Kanter; pembawa acara Smart FM, Ichan Loulembah; dan Kepala Bagian Protokol Kementerian BUMN Ferry Andrianto saat mengisi diskusi Populi Center dan Smart FM Network bertopik Garuda dan Momentum Pembenahan BUMN di Jakarta Pusat pada Sabtu, 14 Desember 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Ferry Andrianto, mengungkapkan perbedaan model kepemimpinan Erick Thohir dan Rini Soemarno. Erick Thohir adalah Menteri BUMN saat ini, sedangkan Rini ialah menteri pendulunya.

Ferry mengatakan Erick menjabat dengan tuntutan transparansi dari masyarakat. "Pak Erick datang dengan tuntutan review sebelumnya. Tentu tantangan besar 2024 diharapkan BUMN go global. Dan yang dilakukan Pak Erick ini harus sesuatu yang extra effort, berangkat dari transparansi," kata Ferry dalam diskusi Perspektif Indonesia yang digelar Smart FM di Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Desember 2019.

Dalam masa kepemimpinan dua bulannya, kata dia, Erick memilih memulai konsep transparansi dengan menggencarkan langkah bersih-bersih di tubuh BUMN. Salah satu upayanya ialah membereskan beberapa perusahaan pelat merah dengan merombak sejumlah direksi dan komisaris.

Dengah kepemimpinan baru di perusahaan BUMN, Ferry mengatakan Erick bertekad membangun kerja sama tim yang kompak dan solid. Selain itu, Erick terkesan ingin membentuk citra perusahaan negara yang bermartabat.

"Pak Erick sering memakai pilihan kata 'akhlak yang baik'. Ini kunci yang fundamental (dari BUMN bermartabat)," ucapnya.

Untuk mencapai tujuan perusahaan bermartabat dan transparan pun, kata Ferry, Erick telah mengeluarkan enam ketentuan kurang dari dua bulan sejak ia menjabat. Salah satunya menyangkut pembentukan anak-cucu usaha.

Untuk memperoleh kepercayaan publik, Ferry mengatakan Erick telah meminta masyarakat berkontribusi mengawasi BUMN. Adapun di periode sebelumnya, pada masa kepemimpinan Rini, Ferry menilai kementeriannya relatif belum sempurna.

Artinya, kata dia, banyak informasi yang kurang komplet diterima masyarakat. "Mungkin ada beberapa hal yang kurang lengkap informasinya," kata dia.

Saat ini, Kementerian BUMN memiliki 142 perusahaan pelat merah. Sedangkan perusahaan dengan nilai saham lebih dari 51 persen berjumlah 114 perusahaan. Aset keseluruhan perusahaan pelat merah yang tercatat di Kementerian BUMN mencapai Rp 8.000 triliun.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

2 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

3 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

3 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

3 hari lalu

23 Pengusaha Sumbang Rp 23 Miliar untuk Timnas Indonesia, dari Aguan sampai Maruarar Sirait

Kadin Indonesia Komite Tiongkok, disingkat KIKT inisiasi beri dukungan finansial untuk Timnas Indonesia sejumlah Rp 23 miliar kepada Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

4 hari lalu

Erick Thohir Angkat Semangat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Kalah dari Uzbekistan: Mau Nyerah atau Fight Back?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan motivasi kepada pemain Timnas U-23 Indonesia agar tidak menyerah usai kalah 0-2 dari Uzbekistan.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

4 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya