Gandeng 16 BUMN, Bahana Artha Ventura Geber Program UMKM
Reporter
Andita Rahma
Editor
Budi Riza
Sabtu, 14 Desember 2019 00:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bahana Artha Ventura menjalin kerjasama dengan 16 BUMN untuk menyalurkan Program Kemitraan. Program ini untuk mendukung permodalan UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah.
Kerja sama itu dilakukan BAV untuk dapat meningkatkan efektivitas penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Salah satu upayanya adalah dengan melakukan sejumlah program pendampingan dan pelatihan secara kontinu untuk memastikan pelaku UMKM berdaya saing dan mampu terus meningkatkan kapasitas produksinya.
"Tujuan jangka panjang kami adalah mendorong UMKM ini benar-benar naik kelas dan ujungnya adalah bisa masuk bursa saham atau go public," kata Direktur Utama BAV M. Sidik Heruwibowo melalui keterangan tertulis, pada Jumat, 13 Desember 2019.
BAV menyalurkan pinjaman itu ke berbagai sektor mulai dari pertanian, industri, peternakan, perdagangan hingga jasa. BAV menyalurkan pinjaman kemitraan melalui 17 Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD), dengan total outstanding kredit melebihi Rp 500 miliar.
"Dengan jaringan PMVD yang sudah tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia dan mengedepankan prinsip penyaluran kredit yang penuh kehati-hatian sehingga tidak ada kredit yang bermasalah, kami pastikan ke depan masih akan ada tambahan BUMN yang bekerja sama dengan kami untuk membiayai UMKM,’’ ujar Sidik.
Berdasarkan data BAV, hingga akhir 2019, total outstanding penyaluran kredit diperkirakan mencapai Rp 507 miliar, yang diberikan kepada hampir 5.000 mitra binaan di seluruh Indonesia.
Sementara itu, tingkat non-performing loan (NPL) atau kredit bermasalah program kemitraan yang disalurkan melalui BAV cukup lancar tercermin pada tingkat NPL sebesar 0 persen.
Lebih lanjut, pinjaman program kemitraan itu, kata Sidik, akan sangat membantu usaha kecil karena bunga yg rendah, yaitu 3 persen bahkan lebih rendah dari tingkat bunga acuan atau BI 7-days Repo Rate yang sebesar 5 persen.
Di sisi lain, di tengah kondisi perekonomian domestik yang tertekan sebagai dampak dari ketidakpastian di pasar global, Sidik menyadari permintaan kredit sepanjang tahun ini tidak sekencang tahun-tahun sebelumnya.
Dan bahkan ada beberapa mitra binaan yang mengalami tantangan dalam menjalankan usahanya. Namun dengan adanya pendampingan yang diberikan PMVD dan BAV mitra binaan tetap mampu menghadapi tantangan tersebut.
‘’Ke depan, dengan menggandeng BUMN kami ingin lebih besar lagi memberikan pembiayaan program kemitraan bagi mitraan binaan, sehingga UMKM Indonesia mampu naik kelas menjadi perusahaan go public yang mampu bersaing di pasar global,’’ ujar Sidik.
Selain itu, selain bergerak di sektor UMKM, BAV juga menjalin kerjasama dengan Kaya.id untuk membantu meningkatkan kualitas produk, kemasan serta memasarkannya, serta Linkaja untuk mempermudah sistem pembayaran sehingga bisa mendorong transaksi secara online, serta melibatkan Majoo dan USSI Itqan Tehno Solusi demi mendorong sistem teknologi pemasaran.
ANDITA RAHMA