Muluskan Rencana Akuisisi Bank Permata, Bangkok Bank Lobi OJK

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Jumat, 13 Desember 2019 14:46 WIB

Permata Bank. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memastikan akan mengakuisisi PT Bank Permata Tbk., Bangkok Bank Public Company Limited kini berupaya mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Persetujuan OJK itu diperlukan agar proses akuisisi Bank Permata dapat berjalan lancar hingga rampung.

Presiden Direktur Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich mengatakan manajemen akan fokus mendapat persetujuan OJK pasca penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional share purchase agreement/CSPA) dilakukan.

“Kami akan fokus bekerja sama dengan otoritas untuk dapat persetujuan” ujar Chartsiri pasca konferensi pers di Jakarta, Kamis 12 Desember 2019.

Sebagai informasi, Bangkok Bank telah menandatangani CSPA dengan PT Astra International Tbk. dan Standard Chartered Bank untuk membeli seluruh saham kedua perseroan di Bank Permata.

Advertising
Advertising

Astra dan Standard Chartered sebelumnya memiliki masing-masing 44,56 persen saham Bank Permata. Jumlah ini mewakili 89,12 persen modal yang ditempatkan di perseroan.

Transaksi jual beli saham ini akan resmi rampung pasca seluruh persyaratan dipenuhi, termasuk adanya persetujuan OJK, Bank of Thailand, serta para pemegang saham Bangkok Bank atas aksi korporasi ini.

Chartsiri juga menyebut akan membicarakan lebih lanjut target untuk Bank Permata ke depan. Pembicaraan ini akan dilakukan pihak Bangkok Bank bersama jajaran direksi Bank Permata.

Menurut Chartsiri, akuisisi Bank Permata sejalan dengan strategi perseroan agar menjadi bank regional terkemuka. Dia menyebut budaya yang saat ini dimiliki Bank Permata cocok dengan budaya kerja Bangkok Bank.

“Kami ingin melanjutkan hubungan kemitraan kuat yang telah dijalin Permata Bank dengan Astra International. Kemitraan antara Bank Permata dan Astra International mencakup pengembangan pendanaan bersama, penggajian, dan pinjaman kepada karyawan Astra,” tutur Chartsiri.

BISNIS

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

4 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

5 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

5 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

7 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

8 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya