Permintaan Ekspor Udang Rebon ke Cina 500 Ton Tiap Tahun

Kamis, 12 Desember 2019 14:45 WIB

Nelayan menunjukkan hasil tangkapan udang dengan metode tradisional sambil berkuda ketika air surut di pesisir Kota Oostduinkerke, Belgia, Kamis, 2 Agustus 2018. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Pemasaran udang papai atau udang rebon hasil tangkapan nelayan Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mampu menembus pasar ekspor Cina.

“Pengelolaan udang papai hasil nelayan dikelola oleh PT Pilar Lautan Persada yang telah memegang izin HACCP kelas B, sehingga diizinkan untuk melakukan ekspor," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Barat (Kobar) Rusliansyah di Pangkalan Bun, Kamis 12 Desember 2019.

Menurut dia, di Indonesia hanya di Kabupaten Kobar yang memiliki alat pengeringan dan alat pengukusan udang papai yang telah bersertifikasi dari Kementerian Kelautan. Selama 2019 ini sekitar 30 ton udang papai sudah diekspor ke Cina.

Saat ini ekspor udang papai Kotawaringin Barat ke Cina melalui Surabaya, Jawa Timur, karena pelabuhan di kabupaten ini belum memiliki ruang pendingin. Hal ini yang akan diperjuangkan kepada pemerintah pusat dan dari pihak karantina sudah menyetujui sehingga diharapkan ekspor bisa semakin mudah.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha Perikanan Hermanto menambahkan, saat ini pihaknya baru melibatkan masyarakat nelayan Desa Kubu dan Keraya, padahal masih banyak desa lain yang berpotensi.

Ia mencontohkan, di Desa Sungai Cabang Timur pun memiliki potensi udang papai yang bagus, tetapi terkendala transportasi ke desa itu karena harus melalui laut sehingga baru dari dua desa yang bisa dioptimalkan.

Saat ini Dinas Perikanan tengah memperjuangkan agar masyarakat nelayan memiliki alat tangkap khusus udang papai untuk memenuhi permintaan ekspor ke Cina yang mencapai 500 ton setiap tahunnya. Nelayan terkendala peralatan nelayan sehingga belum bisa memenuhi permintaan meski potensi sangat besar.

Pihaknya optimistis Kotawaringin Barat akan memiliki produk sendiri hasil dari udang papai. Informasi dari Kementerian Kelautan, Kotawaringin Barat menjadi daerah pertama di Indonesia yang memiliki pabrik udang papai yang dilengkapi peralatan pengukuran dan pengeringan yang canggih sesuai permintaan pasar Cina.

“Hasil pengeringan udang papai kita sudah sempurna karena rendemen mencapai 20 sampai dengan 30 persen. Jadi dari 100 kg udang papai basah jika dikeringkan hanya menjadi 20 kg udang papai kering. Hal itulah alasan mengapa udang papai kita tembus ke Cina karena memiliki kualitas yang terbaik," kata Hermanto.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

11 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

21 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya