Ketua KPK Ingin Ada Resep Anti Korupsi untuk Dorong Investasi

Rabu, 11 Desember 2019 12:30 WIB

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo saat memberikan sambutan dalam acara seminar berjudul "Komitmen Anti Korupsi untuk Investasi yang Lebih Baik" di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu 11 Desember 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Agus Rahardjo berharap ada resep khusus terkait program anti korupsi guna mendorong datangnya investasi. Sebab, usai Undang-undang KPK yang baru diteken, muncul isu anggapan bahwa KPK menghambat datangnya investasi.

"Kami berharap isu ini perlu disusun dengan resep bersama untuk menangani hal ini. Karena itu kami mengundang semuanya baik dari para akademisi, pihak pemerintahan dan pelaku usaha untuk bisa berdiskusi," ujar Agus di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu 11 Desember 2019.

Sebelumnya KPK mengelar kegiatan seminar bertajuk "Komitmen Anti Korupsi untuk Investasi yang Lebih Baik." Hadir dalam acara ini, sejumlah pihak mulai dari pelaku usaha, perwakilan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat hingga lembaga kajian ekonomi internasional seperti OECD dan komisi antikorupsi negara lain.

Agus menuturkan, kegiatan ini juga digelar guna mencari formula yang tepat untuk membangun program anti korupsi. Termasuk, bagaimana menyusun program anti korupsi yang sejalan dengan usaha untuk menarik investasi lebih banyak ke domestik.

Agus berharap, usai kegiatan seminar ini berlangsung, semua saran dan masukan yang ada bisa segera ditindaklanjuti. Sehingga bisa digunakan untuk mengidentifikasi, bahkan mereformasi program anti korupsi supaya bisa ikut mendorong datangnya investasi.

Advertising
Advertising

Semua saran dan masukan, yang muncul dalam acara ini diharapkan bisa dipergunakan. Tujuannya agar reformasi yang perlu dilakukan terkait anti korupsi bisa mengundang lebih banyak lagi investor.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan persepsi bahwa program pemberantasan korupsi yang tidak pandang bulu adalah sahabat investasi. "Bukan sebaliknya, menjadi musuh investasi," kata Laode.

Laode mencontohkan selama ini KPK sering menerima keluhan sejumlah pihak tak terkecuali pelaku usaha asing, seperti kamar dagang. Para pelaku usaha tersebut sering mengeluhkan adanya illegal payment atau pungutan lain di luar yang seharusnya saat melakukan investasi atau melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

25 menit lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

9 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

23 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya