Jokowi Singgung Soal Infrastruktur Digarap Anak Sampai Cucu BUMN

Reporter

Friski Riana

Selasa, 10 Desember 2019 17:08 WIB

Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Ma'Aruf Amin saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019. Rapat membahas penyampaian program dan kegiatan di bidang politik, hukum dan keamanan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa proyek-proyek infrastruktur sering kali digarap badan usaha milik negara (BUMN) hingga ke cucu BUMN.

"Dari proyek yang besar-besar sampai kecil-kecil sering kali bukan hanya melibatkan anak BUMN tapi juga sampai ke cucu-cucu BUMN," kata Jokowi dalam rapat terbatas tentang akselerasi program infrastruktur di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019.

Jokowi pun kembali mengingatkan agar proyek infrastruktur jangan semua diambil alih BUMN. Tetapi juga memberikan ruang atau melibatkan swasta, pengusaha lokal, dan pengusaha kecil menengah dalam pembangunan infrastruktur. "Saya yakin semangat kolaboratif kita mampu mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Selain itu, dia mengingatkan agar fokus pembangunan infrastruktur untuk memperlancar konektivitas di sepanjang rantai pasok, yang menghubungkan pasar dengan sentra produksi rakyat. Misalnya, pertanian, perikanan, industri, termasuk di dalamnya UMKM.

Jokowi ingin infrastruktur yang dibangun memberikan dampak terhadap indeks performa logistik. Juga berdampak pada peningkatan daya saing produk-produk ekspor.

Di dalam rapat, dia juga menyampaikan akan meneruskan pembangunan modernisasi moda transportasi massal, seperti MRT, LRT, kereta cepat di kota-kota besar. Hal ini bertujuan agar sistem transportasi di kota besar semakin efisien, ramah lingkungan, dan terkoneksi secara menyeluruh.

Dia juga meminta adanya pembenahan pada manajemen rantai pasok konstruksi, mulai dari penyiapan sumber daya manusia, peralatan, material, inovasi, teknologi, dan pendanaan.

Dalam menyiapkan material konstruksi, Presiden menyoroti masih terjadinya jarak antara supply dan demand. Misal, dia menyebutkan kebutuhan aspal sebesar 650 ribu ton baru terpenuhi 70 persen. "Kemudian kebutuhan baja 9 juta ton baru terpenuhi 60 persen. Artinya kita perlu memperkuat industri pendukung infrastruktur," kata dia.

Terkait pembiayaan, Jokowi mengatakan bahwa tidak mungkin semua infrastruktur dibiayai APBN. Karena itu, pemerintah menawarkan model pembiayaan kreatif, seperti kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah (PINA).

FRISKI RIANA

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

52 menit lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

4 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

5 jam lalu

Hari Ini Ruas Tol Jagorawi Diperbaiki hingga 12 Mei 2024 Mendatang, Simak Jadwal Lengkap dan Titik Lokasinya

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memperbaiki ruas Tol Jagorawi mulai hari ini, Ahad, 5 sampai 12 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

10 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

11 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

20 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

21 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

22 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya