Ingin Investasi di Bursa Berjangka Komoditi? Kenali Cara Aman Ini

Sabtu, 7 Desember 2019 08:20 WIB

Beberapa trader memantau pergerakan harga komoditas di Bursa Berjangka Jakarta, Rabu (15/4). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak instrumen investasi yang bisa menjadi pilihan masyarakat. Selain di pasar uang dan pasar modal, investasi bursa berjangka di pasar komoditas bisa menjadi salah satu jenis investasi.

Investor bisa mendapatkan profit, baik pada saat posisi buy-sell maupun sell-buy. Namun, seperti halnya prinsip high risk – high return dalam investasi, bursa berjangka yang memiliki imbal hasil tinggi ini juga memiliki risiko tinggi.

Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang mengatakan sebelum masuk dalam investasi bursa berjangka, seseorang harus benar-benar mengetahui karakteristik perusahaan yang akan dipilih.

“Hal yang tak kalah penting adalah mengecek legalitas perusahaan berjangka yang akan digunakan melalui website Bursa Berjangka Jakarta atau Bapepti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi),” ujarnya, seperti dilansir Bisnis.com, Jumat 6 Desember 2019.

Saat ini tidak sedikit perusahaan ilegal yang memakai kedok perusahaan bursa berjangka dan menawarkan iming-iming keuntungan menggiurkan. Investor harus benar-benar jeli karena perusahaan illegal sering kali menggunakan nama yang hampir sama dengan perusahaan terdaftar.

Advertising
Advertising

"Jangan langsung nyemplung dan tergiur dengan iming-iming yang menjanjikan profit sekian persen. Justru harus hati-hati jika ada yang memastikan bakal dapat keuntungan sekian persen per hari atau perbulan," ujarnya.

Selain itu, karena investasi yang disetor pada bursa berjangka ini terbilang cukup besar yakni sekitar US$1000, seseorang harus benar-benar memiliki kestabilan ekonomi.

“Cek dulu apakah dana yang dimiliki cukup dan tidak berpengaruh seandainya kondisi market tidak memihak padanya. Untuk menghindari risiko, investor harus mempelajari betul risiko yang akan dihadapi," ujar Paulus.

<!--more-->

Sementara itu, CEO PT Mentari Mulia Berjangka Ofiq Taufiqurohman mengatakan bekal ilmu dan pengetahuan yang mumpuni sangat dibutuhkan untuk seseorang yang ingin berinvestasi di bursa berjangka.

Pihaknya berkomitmen untuk terus melanjutkan edukasi tentang derivatif dan perdagangan berjangka demi mengembangkan potensi pasar derivatif di Indonesia hingga internasional.

Salah satunya dengan menyelenggarakan forum internasional Indonesia Derivative Research International Market Summit 2019, Kamis 5 Desember 2019.

Forum internasional ini menghadirkan pembicara bertaraf global di bidang bursa berjangka, antara lain Director of Cambodia Derivative Exchange Lawrence Kook, Deputy Director of China Credit Research Center Du Liqun, dan President Director of Securities and Exchange Commission of Cambodia Sou Socheat.

Panel diskusi membahas potensi pasar berjangka atau derivatif dengan beragam produknya pada 2020. Tidak hanya di Indonesia, potensi PBK di sejumlah negara Asia Tenggara pun terbuka.

Selain panel diskusi, dalam forum internasional PT Mentari Mulia Berjangka dan Peking University menandatangani nota kesepahaman terkait pertukaran informasi dalam penelitian dan data di bidang derivatif dan perdagangan berjangka.

Nota kesepahaman juga akan diteken PT Mentari Mulia Berjangka dengan First Gold sebagai penasihat dan konsultan di perdagangan berjangka. Sejumlah kesepakatan itu diarahkan kepada pengembangan PBK dalam negeri dan edukasi kepada masyarakat luas.

Berita terkait

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

17 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

21 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya