Shortfall Pajak, Wamenkeu Beri Sinyal Bakal Tambah Utang Lagi

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Kamis, 5 Desember 2019 09:56 WIB

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu, 6 November 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang melemah dan penuh ketidakpastian, penerimaan negara dari pajak bakal mengalami penurunan atau short fall. Meski penerimaan negara turun dari pajak, dia memastikan bahwa anggaran bisa tetap dijaga stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Pajak akan mengalami kekurangan penerimaan, tapi tugas kami adalah menjaga anggaran. Kalau penerimaan pajak short, kami tangani dengan belanja," ujar Suhasil dalam acara Mandiri Prioritas dan Mandiri Private di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Desember 2019.

Kendati demikian, lanjut Suahasil, meski penerimaan turun pemerintah tidak akan melakukan pemotongan anggaran. Pemerintah bakal lebih selektif dan efektif dalam melakukan belanja negara. Sebab, di tengah kondisi ekonomi yang melemah, pemerintah ingin tetap mendorong pertumbuhan ekonomi lewat pembiayaan dari sisi fiskal.

Menurut Suahasil, dengan kondisi demikian, pemerintah akan lebih memanfaatkan atau menambah instrumen pembiayaan. Misalnya, pada akhir 2019, pemerintah telah memperlebar defisit pembiayaan dari 1,8 persen menjadi 2,2 persen. Defisit yang diperlebar diharapkan bisa ikut menopang belanja negara sehingga ikut mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dengan defisit pembiayaan yang diperlebar, Suahasil tak menampik bahwa pemerintah berpotensi menambah utang. Menurut dia, utang adalah alat pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang melemah.

Advertising
Advertising

"Kalau defisit lebar berarti utangnya nambah? Iya, kami akan ambil itu. Utang selalu sebagai alat, tujuan kita menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Sangat penting bagi kami untuk menjaga keseluruhan elemen APBN," ujar mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal ini.

Suahasil berujar bahwa dirinya tak ingin ada stigma bahwa utang sebuah hal yang buruk sehingga tak seharusnya digunakan. Menurut dia, utang merupakan alat pemerintah menjaga momentum pertumbuhan, bukan merupakan tujuan pemerintah.

Karena itu, dia memastikan bahwa utang yang ditarik bakal digunakan sesuai peruntukannya. Dia memastikan bahwa utang akan dipakai secara efektif dan digunakan untuk sektor yang produktif guna menopang belanja sehingga bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

"Tahun depan, ekonomi dunia akan tetap menantang, tensi dagang akan tetap berlangsung, Cina tumbuh tapi rendah, India akan turun pertumbuhannya, maka itu anggaran akan tetap kami pakai sebagai alat menopang pertumbuhan tahun depan," kata Suahasil.

Ia memastikan, Kementerian Keuangan masih memiliki satu tugas penting menjelang tutup tahun 2019. Salah satunya adalah menggunakan belanja negara yang tetap efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah rendahnya penerimaan pajak.

DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

4 jam lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

4 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

5 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

14 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

18 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

18 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

1 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya