BI: Kredit Infrastruktur Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 3 Desember 2019 07:06 WIB

Suasana pembangunan proyek LRT saat pemerintah menginstruksikan pemberhentian sementara proyek infrastruktur layang, di Jalan Rasuna Said, Jakarta, 21 Februari 2018. Kementerian PUPR tetap menjamin pembekuan sementara itu tidak akan mengganggu target penyelesaian proyek tersebut. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah tersedianya infrastruktur mendukung. Infrastruktur tersebut harus bisa menghubungkan antar kawasan ekonomi mulai dari kawasan pariwisata, industri hingga sentra produksi.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan untuk mendorong akeselerasi pembiayaan di sektor infrastruktur, BI bakal mengoptimalkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, bisa dimulai dari mendorong rasio intermediasi makroprudensial (RIM) yang akomodatif.

"Selain itu, kami juga mendorong penerbitan surat berharga komersial dan pemanfaatan instrumen hedging, serta memberikan pendampingan pada pemerintah daerah," kata Destry di Jakarta, Senin 2 Desember 2019.

Bank Indonesia sebelumnya mengelar acara bertajuk “The Pivotal Role of Infrastructure Financing to Advance Sustainable Growth” di Ruang Serbaguna, Gedung Sjafrudin Prawiranegara, Kompleks Bank Indonesia. Kegiatan ini digelar untuk memacu pembiayaan infrastruktur.

Menurut Destry akselerasi pembiayaan di sektor infrastruktur penting, apalagi di tengah kondisi pelambatan dan ketidakpastian ekonomi global. Belum lagi, rasio infrastruktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih rendah.

Advertising
Advertising

BI mencatat, ujar Destry, rasio PDB terhadap infrastruktur masih berada di sekitar angka 43 persen. Lebih rendah dari rata-rata negara berkembang saat ini. Selain itu, rasio biaya logistik dengan PDB juga masih tinggi di kisaran 24 persen.

"Karena itu ke depan pemerintah Indonesia memiliki keinginan untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur yang fokus pada konektivitas dan juga perluasan fasilitas dasar khususnya air bersih dan sanitasi," ujar Destry.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

6 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

3 hari lalu

Pj. Bupati Banyuasin Tinjau Langsung Kondisi Jalan Poros Kecamatan Air Salek

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam, meninjau langsung jalan Desa Srikaton menuju ke Jalan Perambahan, pada Minggu, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya